BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Apakah Anda merasa buang air kecil secara terus menerus? Jika iya, perhatikan sejumlah gangguan kesehatan yang mempengaruhi kondisi ini.
Buang air kecil adalah proses alami tubuh untuk membuang kelebihan cairan, racun, dan zat sisa metabolisme. Secara normal, seseorang buang air kecil sekitar 6–8 kali sehari.
Frekuensi buang air kecil dapat meningkat jika Anda mengonsumsi banyak air, minuman berkafein seperti teh dan kopi, atau makanan tertentu, seperti makanan pedas, asam, cokelat, hingga makanan tinggi garam.
Namun, keinginan untuk buang air kecil terus-menerus juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Faktor Pemicu Buang Air Kecil Terus Menerus
Berikut adalah beberapa faktor pemicunya.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih sering menjadi penyebab utama keinginan buang air kecil terus-menerus. Kondisi ini lebih sering menyerang wanita, meski pria juga bisa mengalaminya.
Gejala ISK meliputi nyeri atau perih saat berkemih, urine berbau tajam, perut terasa sakit, urine bercampur darah, dan demam. Segera periksakan ke dokter jika gejala ini muncul.
2. Kandung Kemih Terlalu Aktif
Kandung kemih yang terlalu aktif, atau overactive bladder (OAB), menyebabkan dorongan buang air kecil yang sulit ditahan. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh gangguan saraf atau otot di area kandung kemih akibat penyakit seperti diabetes, stroke, atau cedera.
Pada wanita, penurunan kadar hormon estrogen saat menopause juga dapat memicu OAB. Berat badan berlebih yang menekan kandung kemih menjadi faktor lainnya.
3. Inkontinensia Urine
Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan menahan buang air kecil, sehingga urine keluar tanpa disengaja.
Kondisi ini dapat dipicu oleh lemahnya otot kandung kemih, penuaan, gangguan prostat, hingga gangguan saraf seperti Parkinson atau cedera tulang belakang. Gejala khasnya adalah urine yang keluar tiba-tiba saat batuk, bersin, atau mengangkat beban berat.
4. Kehamilan
Pada ibu hamil, sering buang air kecil merupakan hal wajar. Perubahan hormon selama kehamilan meningkatkan produksi urine, sementara rahim yang membesar memberi tekanan lebih pada kandung kemih.
Dokter biasanya menyarankan senam Kegel untuk membantu memperkuat otot panggul dan mencegah inkontinensia urine.
5. Gangguan Prostat
Pria yang sering ingin buang air kecil perlu mewaspadai masalah pada prostat, seperti pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia).
Kondisi ini menyebabkan tekanan pada saluran kemih, sehingga menimbulkan sensasi ingin buang air kecil terus-menerus. Gejala lain meliputi aliran urine lemah, nyeri saat berkemih, hingga urine yang tidak keluar tuntas.
6. Efek Samping Pengobatan
Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping berupa sering buang air kecil, di antaranya:
- Obat diuretik (penurun tekanan darah)
- Obat antidepresan
- Antihistamin untuk alergi
- Obat penenang
- Obat penghambat alfa, seperti terazosin
- Obat kemoterapi
- Pereda nyeri golongan narkotik, seperti morfin
Jika Anda merasa efek ini mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk menemukan alternatif pengobatan.
7. Stres
Stres dan kecemasan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang memengaruhi sistem saraf dan proses berkemih. Orang yang sering mengalami stres cenderung lebih sering buang air kecil akibat gangguan ini.
Tindakan untuk Meredakan Keluhan
Jika frekuensi buang air kecil meningkat akibat pola makan atau minum, coba batasi konsumsi kafein dan garam. Hindari minum air putih terlalu banyak sebelum tidur, serta lakukan senam Kegel untuk memperkuat otot panggul.
BACA JUGA: Kenali Penyebab dan Pencegahan Kencing Nanah!
Perhatikan sejumlah faktor yang membuat Anda buang air kecil secara terus menerus tersebut. Jika keluhan yang Anda rasakan berlanjut tanpa sebab yang jelas, segeralah periksakan ke dokter.
(Virdiya/Budis)