BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anies Baswedan kembali menjadi sorotan setelah mengisi ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam acara Ramadan Public Lecture, Senin (3/3/2025).
Dengan tema Infrastruktur Pendidikan dan Kualitas Manusia, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan pandangannya tentang politik, demokrasi, serta pentingnya pendidikan berkualitas.
Selain menyampaikan ceramah, Anies juga menjawab sejumlah pertanyaan dari jemaah.
Salah satu pertanyaan yang menarik perhatian adalah terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo Subianto. Namun, Anies memilih untuk tidak memberikan komentar secara gamblang.
“Lalu, soal MBG ya, sebaiknya saya nggak mau komentar ya soal ini. Kan udah jelas pemenangnya siapa, kan?” ujar Anies, dikutip dari kanal YouTube Masjid Kampus UGM, Kamis (6/3/2025).
Fokus Pendidikan Bukan Hanya Soal Makan
Meskipun enggan berkomentar lebih lanjut, Anies tetap menegaskan bahwa yang terpenting adalah program tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa kendala.
“Yang penting program ini terlaksana tanpa masalah, kita doakan lancar,” tambahnya.
Namun, Anies juga menekankan bahwa makanan bukanlah satu-satunya faktor utama dalam pendidikan. Menurutnya, program pemberian makanan bergizi bagi anak sekolah memang baik, tetapi ada hal lain yang lebih esensial.
“Cuma pendidikan itu bukan soal makan saja, tapi kalau sudah direncanakan memberi makan, ya, diberi makan. Tapi isi pendidikannya jangan dilewatkan karena itu yang paling penting,” jelasnya.
Anies menegaskan bahwa fokus utama dalam memajukan pendidikan bukan hanya memastikan anak-anak mendapat asupan gizi yang cukup, tetapi juga memastikan kualitas belajar-mengajar di kelas tetap menjadi prioritas utama.
“Kita harus memastikan jangan sampai kita salah fokus. Memajukan pendidikan bukan cuma soal gizi anak, tapi juga soal kualitas pembelajaran di kelas,” tandasnya.
BACA JUGA:
Ikuti Sidang Perdana Tom Lembong, Anies Baswedan Hadir di PN Jakpus
Respons Publik dan Isu Pendidikan
Pernyataan Anies ini memicu beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian menilai bahwa pernyataan Anies cukup diplomatis dan menghindari perdebatan politik.
Sementara yang lain menilai bahwa fokus pendidikan memang seharusnya lebih dari sekadar pemberian makanan gratis.
Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu janji besar pemerintahan baru yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar anak-anak di sekolah.
Namun, seperti yang disampaikan Anies Baswedan, implementasi program ini tetap harus diimbangi dengan perbaikan sistem pendidikan secara menyeluruh.
Publik pun kini menunggu bagaimana program tersebut akan dijalankan, serta sejauh mana efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan semakin dekatnya pelaksanaan program MBG, perdebatan mengenai pendekatan terbaik dalam dunia pendidikan pun semakin menarik untuk disimak.
(Hafidah Rismayanti/Aak)