BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Muhammad Rizky Aditia (9) anak dari Susanti (43) warga Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, berbaring lemas di kasurnya dengan merasakan sakit yang Rizky derita. Anak berusia 9 tahun itu mengidap penyakit hidrosefalus sejak usia empat bulan atau pada 2015. Rizky merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Ayahnya pun pergi entah ke mana dan sehari-hari Rizky dirawat oleh sang ibu. Sesekali, Rizky terdengar berteriak-teriak yang ternyata menurut sang ibu, Rizky sedang bermain atau melakukan komunikasi, namun memang apa yang dikatakannya tidak terlalu jelas sebagaimana orang berbicara.
Susanti pun tak kuasa menahan kesedihan ketika sejumlah orang datang ke kediamannya untuk melihat kondisi Rizky. Sang ibu selalu berdoa dan berharap anaknya bisa sehat dan diberikan mukjizat dari Allah SWT.
“Awalnya itu ketika usia empat bulan, Rizky matanya seperti belekan terus. Tapi, semakin lama semakin membesar (kepalanya). Dia sih enggak pernah mengeluh anaknya. Selalu bertepuk tangan, mengoceh-ngoceh saja. Dia enggak bisa berdiri,” kata Susanti saat ditemui di rumahnya, Rabu (2/10/2024).
Selain itu, Susanti menyebut anaknya tersebut sudah tujuh kali melakukan operasi hingga di dalam kepalanya ditanam selang.
Meskipun usianya telah menginjak 9 tahun, namun Rizky menurut sang ibunda tak bersekolah.
“Selama ini mendapatkan perawatan hanya memakai BPJS Mandiri kelas 3 yang setiap bulan mesti membayar. Sempat 2018 BPJS gratis mau diurus pemerintah tapi belum juga sampai saat ini. Terakhir kali anak saya dioperasi itu 2022,” ucapnya
Sementara itu, Calon wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu beserta jajaran kader PKS menyempatkan untuk melihat langsung kondisi Muhammad Rizky Aditia di kediamannya dengan menaiki sepeda motor dan memasuki kawasan padat penduduk. Haru pun didampingi para kader PKS
Selain menemui Rizky, Haru dan rombongan pun sempat melihat kondisi dua warga yang mengidap gangguan kejiwaan (ODGJ) di wilayah yang sama. Menurutnya, program universal health coverage (UHC) di Kota Bandung sangatlah bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut Haru dengar sendiri dari masyarakat dan ketua RW di Lebakgede.
“Jadi, memang UHC dan BPJS sangat membantu meringankan beban masyarakat, apalagi namanya sakit kan bisa menimpa siapa saja. Tentu semua inginnya sehat tak pernah sakit. Tapi, kalau harus sakit dan kebetulan tak mampu, maka pemerintah harus hadir untuk memberikan jaminan kesehatan ke masyarakat,” katanya
Selain itu, Haru pun menyadari, masyarakat tak banyak meminta apapun. Namun, menurutnya hal terpenting ketika mereka mau menyekolahkan anaknya bisa dan diterima di sekolah baik negeri maupun swasta asalkan biayanya terjangkau.
“Artinya, yang tak mampu harus dibantu. Begitu juga soal kesehatan, inginnya semua sehat. Enggak ada orang yang bercita-cita sakit. Tapi, ketika sakit dan kebetulan sedang tak mampu ya pemerintah harus hadir. Itulah yang paling penting,” ucapnya
Haru pun mengatakan, perlu terus melakukan kampanye tentang pendidikan, hidup sehat, dan pendidikan luar sekolah sejak usia dini.
BACA JUGA: LADK Paslon Pilwalkot Bandung 2024, Haru-Dhani Tempati Puncak Klasemen
Sehingga tak bermain di hilir saja, program pemerintah harus mencakup itu semua termasuk kemudahan menjangkau layanan pemerintah informasi yang jelas lewat RT dan RW yang sangat membantu pemerintah, masyarakat, juga pelayanan yang setara.
“Jangan sampai harus ditelpon dewan baru bisa dan lancar atau harus ditelpon kepala dinas baru lancar. Saya berharap siapa saja warga Kota Bandung cukup menunjukkan KTP saja, maka dia sudah dapat layanan prima,” pungkasnya.
Jika terpilih nanti, Haru menegaskan program seperti UHC mesti terus dipertahankan.
(Rizky Iman/Usk)