BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Aliansi buruh demo kembali digelar hari ini, Kamis (4/9/2025), oleh Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak). Aksi tersebut berpusat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dengan titik kumpul di Gedung ILO Thamrin pada pukul 11.00 WIB.
Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, menegaskan bahwa aksi ini dilaksanakan sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap berbagai kebijakan yang dinilai merugikan.
Ia juga menyampaikan duka atas meninggalnya 10 masyarakat dalam rangkaian aksi beberapa hari terakhir.
“Di tengah luka dan duka, masyarakat tidak boleh diam dan takut. Kita harus bersatu untuk memperjuangkan kehidupan yang layak dan adil untuk semua, dan tentunya harus saling jaga. Jangan sampai apa yang diperjuangkan oleh kawan-kawan kita dibajak oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab,” kata Unang saat dihubungi, Kamis (4/9/2025).
Baca Juga:
BEM SI Gelar Demo ‘Selamatkan Indonesia’ di DPR, Usung 17+8 Tuntutan Rakyat!
Lima Tuntutan Prioritas
Dalam aliansi buruh demo kali ini, Gebrak membawa lima tuntutan utama yang disuarakan secara tegas:
- Hentikan brutalitas aparat dan praktik militerisme terhadap rakyat. Gebrak mendesak agar aparat menghentikan penembakan, penyiksaan, serta penggunaan kendaraan tempur di kawasan sipil. Mereka juga menuntut penarikan pasukan bersenjata dari ruang publik.
- Bebaskan seluruh peserta aksi dan aktivis demokrasi tanpa syarat. Menurut Gebrak, penangkapan dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat harus segera dihentikan.
- Usut tuntas pembunuhan dan penghilangan paksa. Gebrak menuntut pembentukan tim independen untuk mengungkap kasus 10 korban meninggal dan orang hilang, serta mengadili aparat pelaku dan komandan yang bertanggung jawab.
- Cabut kebijakan anti-rakyat dan pajak yang mencekik. Mereka menolak kenaikan tarif pajak yang dinilai memberatkan rakyat miskin dan kelas menengah. Selain itu, Gebrak juga mendesak pembatalan UU Cipta Kerja, KUHP, UU Minerba, Proyek Strategis Nasional, dan berbagai regulasi lain yang dianggap merugikan rakyat.
- Alihkan anggaran pejabat dan Polri untuk kesejahteraan rakyat.
“Hentikan kemewahan pejabat dan pembengkakan dana kepolisian; alihkan untuk pendidikan, kesehatan, pangan murah, dan upah layak,” tegas Unang.
Dengan membawa lima tuntutan prioritas tersebut, aliansi buruh demo di Patung Kuda menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi.
Gebrak menegaskan bahwa perjuangan ini bukan sekadar kepentingan kelompok buruh, melainkan untuk seluruh lapisan masyarakat yang terdampak kebijakan pemerintah.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)