BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Cedera tangan kiri yang dialaminya belum sepenuhnya sembuh, tetapi Alex Marquez menolak untuk mundur.
Sang pebalap Gresini Ducati tetap datang ke Sachsenring, Jerman, demi menjaga ambisinya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025.
Bagi Alex, ini bukan hanya soal balapan, tapi soal membuktikan bahwa mental juara tak dibangun dari kemenangan semata, tapi dari keberanian untuk terus maju ketika tubuh berkata sebaliknya.
“Saya tahu risikonya, tapi saya juga tahu apa yang saya perjuangkan. Saya merasa cukup kuat untuk mencoba, dan itulah kenapa saya di sini, ” ujar Alex.
Cedera yang ia alami terjadi di Assen, Belanda, ketika benturan dengan Pedro Acosta membuat tangannya menghantam keras ke tanah. Saat itu, ia langsung merasakan ada yang salah.
“Awalnya saya kira hanya dislokasi, tapi ternyata juga patah. Rasanya menyakitkan, tapi lebih menyakitkan kalau harus menonton balapan dari rumah,” tegasnya.
Operasi telah dilakukan, dan kini tangan kiri itu masih menyimpan rasa nyeri. Tapi bagi Alex, peluang menjadi juara dunia, apalagi saat ini ia berada di posisi kedua klasemen, hanya di belakang sang kakak, Marc Marquez terlalu berharga untuk dilewatkan.
Tanpa menargetkan podium, ia memilih pendekatan bertahap.
“Saya tidak akan memaksakan diri. Sesi demi sesi, dan saya akan mendengarkan sinyal tubuh saya,” ujarnya.
Baca Juga:
Cuaca yang diperkirakan akan basah selama akhir pekan bisa menjadi tantangan tambahan, meski juga berpotensi ‘membantu’ dalam artian kecepatan lebih terkendali.
“Saat hujan, gaya balap jadi lebih halus, tapi risikonya juga meningkat. Saya pribadi lebih suka lintasan kering, lebih bisa diprediksi,” ujarnya.
Keputusan Alex untuk tetap balapan meski belum 100% fit bukan hanya soal poin, tapi simbol determinasi seorang pejuang.
Dalam keheningan paddock, di balik senyum datarnya, ada satu tekad yang bergelora, tak menyerah sebelum semuanya selesai.
(Budis)