JAKARTA,TM.ID: Microsoft telah mengumumkan rencana investasi senilai Rp50,7 triliun di Australia dalam dua tahun ke depan. Fokus utama investasi ini adalah pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Cloud Computing (komputasi awan).Rencana tersebut, diharapkan mengakselerasi kemajuan teknologi di negara tersebut.
Nilai investasi yang signifikan ini akan mencakup sejumlah inisiatif, termasuk pelatihan keterampilan, peningkatan keamanan siber, dan peningkatan kapasitas komputasi hingga 250 persen. Hal ini sejalan dengan antisipasi meningkatnya penggunaan AI di masa depan.
Microsoft juga berkomitmen untuk mendukung pelatihan ekonomi digital bagi sekitar 300.000 warga Australia dan memperluas kerjasama dengan Australian Signals Directorate dalam berbagi informasi terkait ancaman siber.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyambut baik investasi ini, mengakui bahwa hal ini akan berperan dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja Australia.
Menurut Brad Smith, Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, langkah ini merupakan bukti nyata komitmen Microsoft terhadap pertumbuhan dan kemakmuran Australia dalam era AI.
Dalam rencana investasinya, Microsoft berencana memperluas jejak pusat data mereka di Australia dari 20 menjadi 29 lokasi. Meskipun rincian secara spesifik belum diungkap, peningkatan kapasitas komputasi menjadi fokus utama dalam rencana ini.
Menurut laporan yang disusun oleh Microsoft, teknologi AI generatif berpotensi memberikan kontribusi hingga Rp115 triliun per tahun bagi ekonomi Australia pada tahun 2030, asalkan diadopsi secara cepat.
BACA JUGA: Ambisi Microsoft di Project Silica, Klaim Daya Tahan Capai 10 Ribu Tahun
Namun, beberapa pihak telah menyoroti kebutuhan untuk regulasi khusus terkait AI guna melindungi dari bias, pelanggaran hak cipta, dan pelanggaran privasi.
Microsoft akan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam seluruh solusi pelanggan dan teknologi perusahaan. Chairman dan CEO Microsoft, Satya Nadella, menekankan bahwa teknologi AI akan mengubah lanskap perangkat lunak dan dunia bisnis.
Nadella juga menyoroti perkembangan penting dalam teknologi AI, seperti pemrosesan bahasa alami dan mesin penalaran AI generatif yang berperan kunci dalam era AI.
Saat ini, Microsoft telah berhasil mengintegrasikan AI Copilot ke dalam layanan seperti Microsoft 365, Dynamics 365, dan GitHub. Microsoft percaya bahwa teknologi AI akan membantu manusia berinteraksi dengan cara baru dan kuat, mulai dari menyelesaikan teks hingga mengenali gambar.
Dalam visinya, Microsoft akan merekayasa ulang solusi pelanggan dan teknologi dengan AI. Microsoft sedang bekerja untuk mengintegrasikan AI Copilot ke dalam seluruh produk dan pengalaman sehari-hari.
Dengan demikian, investasi Microsoft di Australia akan menjadi katalisator dalam transformasi teknologi dengan AI dan cloud computing di negara tersebut.
(Budis)