BANDUNG,TM.ID: Pekan Olahraga Tunggal Event (PORTUE) Bandung Championship sudah resmi ditutup di Youth Centre, SPOrT Jabar, Arcamanik, Kota Bandung, pada hari Selasa (31/10) kemarin. Ajang itu pun berhasil mencapai target.
Selain menjaring dan memaksimalkan potensi atlet di usia muda, ajang ini berdampak pada nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan silaturahim. Ada 28 UMKM yang terlibat dalam acara ini, sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Kesuksesan PORTUE Bandung Championship ini menjadi bukti bahwa Kota Bandung sangat siap untuk menggelar ajang olahraga dengan skala besar. Apalagi sepanjang jalannya gelaran ini, ada sebanyak 11.819 atlet yang turut serta dan jumlah tersebut tak begitu jauh dengan jumlah atlet di ajang Porprov.
Ketua Umum KONI Kota Bandung, Nuryadi menerangkan inovasi yang dirancang sebelumnya sama sekali tak melunturkan tujuan utama, yakni penjaringan bibit atlet berbakat untuk Kota Bandung. Namun ajang ini juga melibatkan industri olahraga yang berdampak terhadap pergerakan perekonomian warga sekitar dan pelaku UMKM.
BACA JUGA: 4 Pemain Timnas Indonesia Cedera, Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Depan Mata
“Saya percaya apa yang dilakukan dengan teman teman di cabang olahraga akan merangkul atlit atlit yang potensial untuk di didik dan dilatih ke arah lebih baik lagi,” kata Nuryadi kepada awak media.
Untuk sisi pergerekan perekonomian pelaku UMKM, Nuryadi juga menjelaskan pergerakan perekonomian di PORTUE Bandung Championship ini cukup tinggi. Sehingga hal itu dapat membantu para pelaku UMKM dan sekaligus berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Melalui PORTUE ini masyarakat dipaksa untuk berbelanja karena kepentingan anak-anaknya untuk mendorong anak anaknya agar berprestasi dan saya melihat untuk UMKM juga ada peningkatan, ada penigkaran souvenir di 65% untuk merchandise, ini cukup tinggi juga. Berikutnya UMKM ada 51% pendapatan di atas satu setengah juta rupiah, termasuk ada daya dongkrak pedagang kaki lima,” tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga melakukan penelitian untuk mengukur kepuasan atlet terhadap ajang ini. Hasilnya juga cukup fantastis dengan indeks kepuasan di angka 97%, namun itu membuat pihaknya jemawa dan akan terus berusaha mengoptimalkan potensi yang ada.
“Saya melihat bahwa 97 persen sangat puas, sangat puas terhadap pelayanan dari panitia, di sapras, dan seterusnya, satu persen yang tidak puas dan dua persen kurang puas. Itu bahan evaluasi kami, tapi itu kan sebagian kecil dari 11.819 atlit,” kata Nuryadi.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menilai kesuksesan gelaran PORTUE Bandung Championship ini tak lepas dari sumber daya manusia di belakangnya. Pasalnya inovasi yang disuguhkan PORTUE Bandung Championship ini sama sekali tidak mengurangi tujuannya dalam meningkatkan kesiapan bibit atlet di masa depan.
BACA JUGA: Meresahkan! Modus Mahasiswa Charity di Bandung Donasinya Ditarif
“Saya yakin Bandung selalu jadi parameter di Jawa Barat, wajar karena sarana dan prasarananya cukup lengkap, manusia di Bandung sangat banyak dan pola pembinaan sangat baik. Orang-orang terbaik dan terdidik ada di Bandung, punya kapasitas melakukan pembinaan,” kata Ema.
Ema sangat yakin inovasi baru yang dihadirkan PORTUE Bandung Championship ini dapat mempermudah atlet dalam mengembangkan potensinya. Secara otomatis, hal itu semakin meringankan pencarian bibit atlet terbaik untuk Kota Bandung.
“Saya yakin ini akan jadi role model, bagaimana kita untuk meraih prestasi tapi lebih efektif dari tempat, waktu dan sebagainya,” tutupnya.
(RF / Masnur)