JAKARTA,TM.ID: Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo Bamsoet mengatakan dalam waktu dekat partainya bakal menggelar rapat pimpinan, untuk menegaskan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Rapimnas tersebut digelar lantaran Airlangga telah diberikan mandat dari Golkar agar maju menjadi capres pada Pemilu 2024.
Namun, elektabilitas Airlangga rendah untuk diusulkan jadi capres. Golkar bersama Partai Amanat Nasional (PAN) pun akhirnya mendukung Prabowo sebagai capres, yang secara resmi deklarasi dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada 13 Agustus 2023.
“Secara partai kan sebetulnya baru pendapat ketua umum yang menyatakan (dukungan ke Prabowo). Kami akan menyiapkan rapimnas untuk menentukan suara secara resmi untuk menentukan dukungan kepada Prabowo. Tapi secara partai kami masih menyiapkan untuk membuat forum yang sama, ketika dulu partai kita ini memberikan mandat kepada ketua umum,” kata Bamsoet di SCBD, Tangerang, Banten, Minggu (10/9/2023).
BACA JUGA: Tayangan Azan Ganjar Pranowo Disebut Kampanye, Golkar Sayangkan soal Etika
Bamsoet pun menyebut internal Golkar tidak ada yang keberatan dengan sikap partai yang mendukung Prabowo sebagai capres.
“Tapi, secara partai, kami akan putuskan dalam forum yang sama ketika dulu kami memutuskan dukungan kepada ketua umum sebagai capres 2024.”
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR itu juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pengurus Golkar untuk menyiapkan rapimnas.
Sementara itu, ketika ditanyakan peluang mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres Ganjar, Bamsoet mengaku bahagia.
Apalagi, kata dia, Golkar berpeluang mengajukan dua individu menjadi pendamping capres.
“Saya sebagai Wakil Ketua Umum Golkar tentu saja senang kalau Pak Ridwan Kamil atau ketua umum kami masuk nominasi untuk menjadi capres atau cawapres,” kata dia, melasnir IDN.
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Kang Emil sudah bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, pada 5 September 2023 di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Pertemuan itu terjadi setelah Kang Emil menghadiri pelantikan Penjabat Gubernur Jabar di Kementerian Dalam Negeri.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengakui adanya pertemuan keduanya. Pertemuan itu, kata dia, berlangsung selama satu jam dan tertutup.
“Pertemuan sebenarnya dilakukan secara tertutup. Dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno. Pak Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada 4 Juli 1927,” ujar Hasto pada Sabtu, 9 September 2023.
Hasto juga menyebut ada pula pembangunan monumen Bung Karno ketika ditahan di penjara di Banceuy, Bandung, dan Lapas Sukamiskin. Monumen itu, kata dia, dibuat dengan sangat baik.
“Termasuk juga ada monumen di Konferensi Asia Afrika. Tentu saja kami memberikan apresiasi terhadap Bapak Ridwan Kamil terhadap Jasmerah (jangan lupakan sejarah) atas perjuangan Bung Karno sebagai proklamator dan bapak bangsa,” tutur dia.
Hasto juga mengakui ikut dalam pertemuan Kang Emil dengan Megawati. Namun, ia berdalih tidak mengikuti semua pembicaraan mereka, alasannya ia diminta untuk mengambil buku oleh Mega.
“Ada beberapa (pembicaraan) yang saya ikut dan beberapa (pembicaraan) yang saya tidak ikut. Tetapi secara garis besar pembicaraan mengenai benang merah perjuangan dari Bung Karno,” ujarnya.
(Dist)