BANDUNG,TM.ID: Pemprov Jawa Barat akan memperketat pengawasan lalu lintas hewan pedaging di kota dan kabupaten. Hal tersebut dilakukan setelah adanya kasus antraks pada manusia di Semanu, Gunung Kidul, Yogyarakta. Ridwan Kamil juga mengatakan dari peristiwa tersebut Pemprov Jabar langsung memperketat pengawasan pada hewan khususnya sapi yang masuk ke kabupaten dan kota Jabar.
Antisipasi
Hewan pedaging di Jabar mayoritas berasal dari provinsi lain, terutama domba, kambing, sampai sapi. Semua kebutuhan daging hewan tersebut masih mendominasi peternak dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
“Tapi saya akan antisipasi seperti juga penyakit mulut dan kuku (PMK) lalu lintas provinsi maka akan saya rapatkan dulu,” ungkap Ridwan Kamil, melansir IDN.
Kasus Antraks di Jabar yang Pernah Terjadi
Kasus antraks di Jabar ternyata pernah muncul beberapa tahun lalu. Tepatnya ada di kota Bogor. Tapi untuk saat ini Jabar masih juga belum menemukan kasus positif antraks pada manusia yang menyebabkan sampai meninggal dunia.
Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat yaitu Yoni Darmawan mengatakan, laporan atas adanya kasus antraks sendiri belum ditemukan di wilayah Jabar untuk saat ini.
Beberapa tahun lalu, Jaba memiliki wilayah endemis antraks, seperti Kabupaten Purwakarta, Bogor, dan Depok. Untuk kasus yang sempat menyita perhatian publik beberapa tahun lalu, ada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
“DKPP mencatat, selama sepuluh tahun ke belakang tidak ada laporan (antraks),” ujar Yoni.
BACA JUGA: Bahaya Penyakit Sapi Gila ‘Antraks’, Ini Penjelasan dan Pencegahannya!
(Kaje)