Cara Mengatasi Mood Rusak Saat Menulis

mood rusak saat menulis
(Web)

Bagikan

BANDUNG.TM.ID Perlu kamu ketahui jika keberhasilan suatu tulisan itu tidak dipengaruhi oleh skill menulis dan riset dari penulis. Tapi juga di dukung oleh mood. Apabila suasana hati kamu sedang tidak baik-baik saja, maka tulisanmu bisa berhenti di tengah-tengah.

Jika sudah terlanjur begitu, maka untuk bangkit kembali akan terasa lebih berat. Lebih baik menjaga suasana hati supaya proses menulismu berjalan dengan lancar. Berikut merupakan Tips mengatasi mood rusak saat menulis yang bisa kamu lakukan!

1. Menjauhi Sumber Gangguan

Untuk mengatasi mood rusak saat menulis, sebaiknya kamu menjauhi sumber yang biasanya membuatmu terganggu. Maka dari itu kamu perlu berkonsentrasi selama 1 sampai 2 jam di depan laptop dengan perhatian yang penuh. Kamu perlu memastikan supaya aman dari segala hal yang merusak konsentrasimu saat menulis.

Jika suasana rumahmu ramai sepanjang siang, maka menulislah di pagi hari. Bahkan kamu bisa menulis saat hari masih gelap saat orang masih nyenyak tidur. Jauhilah media sosial saat kamu menulis, karena kabar dunia maya akan menyedot perhatianmu.

2. Fokuslah Menyelesaikan Satu Tulisan

Mood rusak saat menulis bisa disesbabkan karena kita tidak fokus pada satu tulisan. Fokusmu akan terpecah jika kamu mengerjakan beberapa tulisan, suasana hatimu juga akan memburuk. Pikiran serta perasaanmu masih terikat dengan satu tulisan, tapi kamu sudah harus pindah ke tulisan yang lain.

Materi yang kamu tulis nantinya malah jadi campur aduk. Jika kamu masih dalam tahap menulis, maka sebaiknya konsistenlah dan produktif saat menulis. Mending kamu fokus satu per satu dengan tulisanmu.

3. Edit Terakhir Saja

Saat mood kamu sedang bagus, maka segera selesaikan semua tulisanmu. Jangan membuat mood rusak saat menulis dengan mengedit tulisan saat menulis. Nanti juga ada waktunya untuk mengecek tulisan. Selesaikan terlebih dahulu satu naskah yang utuh.

Kamu bisa saja kehilangan kepercayaan diri dan ketertarikan pada tulisanmu jika kamu menemukan kekurangannya. Maka akan muncul perasaan naskahmu jelek, padahal belum selesai.

4. Memakai First Reader

Kamu bisa memakai first reader sebelum naskahmu dikirim ke editor atau di publikasikan. Jika menggunakan first reader maka kamu harus siap mental dengan pandangan mereka. Penilaian yang kurang memuaskan bisa saja membuatmu menunda untuk mengirim tulisan pada editor.

5. Tidak Boleh Overthingking

Banyak penulis yang memikirkan tulisannya secara mendalam. Mereka memikirkan bagaimana dengan nasibnya nanti. Stop berfikir berlebihan tentang tulisanmu. Tidak ada yang memastikan tulisanmu sampai benar-benar jadi. Jika kamu memikirnya terlalu dalam maka akan membuat mood kamu menjadi menurun.

BACA JUGA: Yuk Ketahui Manfaat Menulis Dalam Islam!

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva