BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pihak kampus ITB mengungkapkan temuan tentang adanya mahasiswa baru (maba) yang mengalami masalah kesehatan mental berat dan sangat berat. Namun, angka persentasenya relatif kecil dari total mahasiswa.
Direktur Kemahasiswaan ITB Prasetyo Adhitama mengatakan, telah melakukan tes psikologi dan layanan konseling untuk seluruh mahasiswa tahun 2023 dan 2024. Dengan total layanan mencapai 2.500 layanan per tahun.
“ITB mengidentifikasi sejumlah mahasiswa memiliki masalah kesehatan mental berat dan sangat berat,” ucap dia, Rabu (20/11/2024).
Namun begitu, ia menyebut, angka persentase yang memiliki masalah kesehatan mental berat dan sangat berat relatif kecil dari total student body. Meski begitu, ITB memandang satu mahasiswa mengalami kesehatan mental pun tetap krusial.
“Untuk mahasiswa yang teridentifikasi punya masalah mental berat dan sangat berat dimonitor secara khusus,” ungkap dia.
Terkait JAA, mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 27 apartemen Pinewood Jatinangor, ia menyebut belum mengikuti tes psikologi yang diselenggarakan sebelum masa kuliah di bulan September.
“Almarhum karena satu dan lain hal belum mengikuti tes psikologi yang diselenggarakan sebelum masa kuliah pertama dimulai September lalu, sehingga ITB tidak memiliki informasi psikologis tentang yang bersangkutan,” katanya
Kapolsek Jatinangor Kompol Rogers Thomas mengatakan sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (19/11/2024) pagi, petugas keamanan Pinewood melihat sesosok mayat tergeletak dengan posisi tubuh tengkurep. Selanjutnya, petugas keamanan melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian.
Pihak kampus menduga penyebab terjadinya peristiwa itu karena sejumlah faktor yang dialami korban.
“Kita sedih karena almarhum baru tiga bulan kuliah di ITB, saat di mana biasanya para mahasiswa baru sedang bergembira dan bersemangat setelah lolos dalam seleksi yang ketat dan diterima berkuliah di ITB,” ucap Direktur Kemahasiswaan ITB Prasetyo Adhitama saat dikonfirmasi, Rabu (20/11/2024).
BACA JUGA: Mahasiswa ITB Tewas Mengenaskan di Parkiran Apartemen Jatinangor!
Ia mengungkapkan, peristiwa tersebut dapat terjadi karena diduga oleh berbagai faktor dan tidak pernah tunggal karena satu penyebab. Beberapa di antaranya seperti karena lingkungan masyarakat atau sosial.
Selain itu, karena stres kuliah, masalah keluarga atau masalah pertemanan, dan lainnya. Tidak hanya itu, diduga hal itu dapat terjadi karena dari masalah mental masa lalu bahkan sejak kecil atau ketika duduk di bangku sekolah.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi yang merasakan gejala depresi dengan pemikiran bunuh diri, segera konsultasikan persoalan terseut ke pihak yang dapat membantu seperti psikolog.
(Kaje/Usk)