BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Siapa sangka, bisnis mainan yang terlihat sepele bisa berdampak pada kekayaan? Salah satu contohnya adalah Kjeld Kirk Kristiansen, sosok di balik kesuksesan LEGO.
Mengutip Forbes, Kristiansen kini memiliki kekayaan mencapai USD 6,6 miliar atau setara dengan Rp103,63 triliun (kurs Rp15.703 per USD).
Bagaimana perjalanan Kristiansen hingga mencapai titik tersebut? Simak ulasan berikut, sebagai inspirasi untuk tidak menyepelekan hasil dari bisnis mainan.
Latar Belakang Keluarga Pengusaha LEGO
Kjeld Kirk Kristiansen lahir di Billund, Denmark, pada 27 Desember 1947. Ia adalah cucu dari Ole Kirk Christiansen, pendiri LEGO, dan putra dari Godtfred Kirk Christiansen. Keluarganya telah membangun fondasi bisnis mainan konstruksi yang mendunia sejak lama.
Dengan latar belakang keluarga sebagai pengusaha mainan, Kristiansen memiliki bekal yang kuat untuk melanjutkan warisan tersebut. Namun, ia tidak hanya bergantung pada nama besar keluarga. Kristiansen mengejar pendidikan tinggi dengan meraih gelar sarjana di Universitas Aarhus, Denmark, serta gelar MBA dari IMD Business School di Swiss.
Membangun dan Mengembangkan LEGO
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Kristiansen bergabung dengan LEGO dan langsung mendapat tempat di dewan direksi perusahaan. Meski statusnya sebagai cucu pendiri perusahaan memberinya akses istimewa, Kristiansen tidak hanya berpangku tangan.
Ia membawa visi baru ke perusahaan dengan memanfaatkan kecintaannya pada arsitektur. Salah satu inovasi besarnya adalah menciptakan seri LEGO Architecture, yang menampilkan miniatur bangunan ikonik dari seluruh dunia.
Serial ini sukses besar karena mampu menginspirasi pemain untuk mengeksplorasi kreativitas dan menghargai keindahan arsitektur. Popularitas LEGO Architecture melonjak, menarik minat tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa.
Ekspansi Global dan Lisensi Star Wars
Di bawah kepemimpinan Kristiansen, LEGO mengalami pertumbuhan luar biasa. Pada 1996, produk LEGO sudah dipasarkan di 133 negara. Penjualan figur miniatur LEGO bahkan mencapai 4 miliar unit pada 2020, mencatatkan rekor global.
Kristiansen juga membawa LEGO ke level baru dengan mendapatkan lisensi dari merek besar. Salah satu terobosan penting adalah kerja sama dengan Star Wars pada 1999, yang menghasilkan seri LEGO Star Wars.
Kesuksesan kolaborasi ini membuka jalan bagi LEGO untuk bekerja sama dengan merek-merek besar lainnya.
Selain memperkuat bisnis mainan, Kristiansen memperluas usaha LEGO ke industri taman hiburan. Ia mendirikan taman hiburan LEGOLAND, yang kini menjadi destinasi wisata populer.
LEGOLAND pertama berdiri di Billund, Denmark, dan yang kedua di Windsor, Inggris, dekat dengan kediaman keluarga kerajaan.
Tantangan dan Mundur dari Posisi CEO
Namun, perjalanan Kristiansen tidak selalu mulus. Pada awal 2000-an, LEGO menghadapi persaingan ketat yang menyebabkan kerugian besar.
Pada 2003, perusahaan mencatat kerugian sebesar USD 330 juta, yang memaksa Kristiansen untuk memangkas banyak lini bisnis dan memberhentikan lebih dari 1.000 karyawan.
Merasa bertanggung jawab atas kegagalan ini, Kristiansen mundur dari jabatannya sebagai CEO pada 2004. Meski demikian, ia tetap aktif sebagai pemilik Grup LEGO dan memimpin perusahaan investasi keluarga, KIRKBI, yang mengelola 75% saham LEGO.
Warisan dan Kesuksesan yang Berlanjut
Meskipun Kristiansen menghadapi tantangan besar selama kariernya, kontribusinya terhadap LEGO tetap abadi. Inovasi dan kepemimpinannya membawa perusahaan menjadi salah satu merek mainan terbesar di dunia.
Hingga kini, LEGO terus berkembang dan tetap relevan, baik melalui lini produk baru maupun kolaborasi kreatif. Kristiansen, dengan visi dan dedikasinya, telah meletakkan fondasi yang kuat untuk kesuksesan LEGO di masa depan.
BACA JUGA: 5 Lego Langka Sepanjang Masa yang Harus Kolektor Punya
Dari kisah Kjeld Kirk Kristiansen yang sukses karena mainan LEGO, inovasi dan keberanian mengambil risiko merupakan kunci untuk meraih sukses yang lebih besar.
(Virdiya/Aak)