CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Ahmad Syaikhu, calon gubernur Jawa Barat nomor urut 3, dalam debat Pilkada Jawa Barat putaran ke dua, menyoroti isu perceraian, seraya menawarkan solusi yang berakar pada nilai budaya dan agama.
Jawa Barat dengan segala potensi budaya dan keindahannya sering dijadikan contoh harmoni sosial yang kaya nilai lokal.
Nyatanya, provinsi ini masih menghadapi berbagai persoalan sosial yang mengancam harmoni sosial serta kesejahteraan masyarakat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat, angka perceraian di provinsi ini menyentuh angka 102.280 kasus (2023).
Mayoritas kasus didominasi oleh pasangan usia muda dengan alasan ekonomi, perselisihan yang terus-menerus, dan minimnya pemahaman agama sebagai akar masalah.
“Perceraian bukan suatu hal yang sepele, anak-anak akan merasa tidak aman, dan tumbuh membawa luka emosional yang terbawa hingga dewasa,” ujar Syaikhu di sela-sela kampanye lanjutan, menegaskan pandangannya di panggung debat.
BACA JUGA: Pemuda Jawa Barat Berkesempatan Dialog Langsung dengan Cawagub Ilham Habibie
Ia menambahkan bahwa keutuhan keluarga adalah salah satu pilar penting dalam menciptakan Jawa Barat yang Repeh dan Rapih, atau harmoni sosial yang damai dan teratur.
Tanpa hal ini, menurutnya, masyarakat akan terus menghadapi tantangan emosional dan sosial yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan secara luas.
Melalui pendekatan ilmu agama dan budaya, Ahmad Syaikhu optimistis bahwa angka perceraian dapat ditekan, dan Jawa Barat dapat menjadi teladan harmoni sosial bagi daerah lain di Indonesia.
(Aak)