BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebagai gunung yang berada di perbatasan antara Sumedang dan Bandung, gunung Pacet memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, mari kita kupas fakta menarik dari gunung Pacet.
Sebagian besar lereng dan kaki gunung ini berada di wilayah Desa Cipanjalu dan Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, sementara puncaknya berada tepat di perbatasan kedua wilayah tersebut.
Berdasarkan data dari peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), Gunung Pacet tercatat memiliki ketinggian 1.666 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Fakta Menarik Gunung Pacet
1. Bentuk Gunung Mirip Lintah
Menurut laporan Bandung Bergerak, Gunung Pacet memiliki bentuk yang unik. Jika dilihat dari atas melalui aplikasi Google Earth, gunung ini tampak seperti lintah yang sedang telungkup.
Dalam bahasa Sunda, kata “pacet” berarti lintah, dan kemungkinan besar inilah asal usul penamaan Gunung Pacet. Nama tersebut juga mungkin terkait dengan keberadaan pacet yang dulu banyak ditemukan di area ini.
2. Akses Menuju Gunung Pacet
Gunung Pacet dapat dicapai melalui beberapa jalur pendakian, termasuk Pasir Patokbeusi, Cilengkrang, dan Palintang. Dari jalur Cilengkrang, biasanya pendakian dimulai dari tempat wisata Curug Cilengkrang, meskipun saat ini akses wisata tersebut masih ditutup.
Rute yang lebih mudah dapat dimulai dari alun-alun Ujungberung, kemudian mengambil jalan menuju Palintang di belakang alun-alun. Di Palintang, pendaki dapat menuju Kampung Ciangkeub yang berada di kaki Gunung Pacet dan menitipkan kendaraan di warung setempat.
3. Diapit Dua Gunung
Kampung Ciangkeub, yang sering diselimuti kabut, terletak di antara dua gunung, yaitu Gunung Pacet di sisi timur dan Gunung Kasur di barat. Dari Kampung Ciangkeub, pendaki dapat langsung menuju puncak atau mengambil rute melingkar ke utara terlebih dahulu.
Jalur melingkar lebih direkomendasikan karena selain lebih landai, rute ini juga menawarkan pemandangan yang memanjakan mata, termasuk panorama pegunungan di wilayah timur Bandung.
4. Pemandangan Gunung-Gunung di Sekitar
Saat berada di jalur pendakian Gunung Pacet, pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Palasari, Gunung Bukittunggul, Gunung Pangparang, Gunung Jambu, Gunung Manglayang, bahkan hingga Gunung Tampomas di kejauhan.
Mendaki di waktu pagi atau sore hari dapat memberikan pengalaman yang menakjubkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Selain mendaki ke puncak, pendaki juga bisa turun ke lembah yang berada di antara Gunung Pacet dan Gunung Manglayang.
Lembah ini diduga dulunya merupakan lokasi Danau Manglayang, dan dari sini aliran sungai Ci Waru mengalir ke selatan menuju Ujungberung hingga ke daerah Ciwaru.
5. Nama Lain
Gunung Pacet juga dikenal dengan nama Bukit Nyawana dan Puncak Dano. Nama Puncak Dano berhubungan dengan cerita rakyat setempat tentang danau yang pernah ada di kawasan tersebut, yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Manglayang pada masa lalu.
Terdapat mitos di kalangan warga mengenai ritual “memandikan kucing” yang dilakukan para sesepuh pada masa lalu untuk mengatasi musim kemarau berkepanjangan. Namun, tidak ada penjelasan khusus mengenai jenis kucing yang dimandikan atau kapan ritual ini terakhir kali dilakukan.
Nama Bukit Nyawana muncul karena di puncak gunung ini terdapat makam seorang tokoh yang dihormati. Menurut penduduk setempat, makam ini adalah petilasan seorang “Eyang” yang terkenal dengan kesaktian dan ilmu kanuragannya. Sosok ini dikenal sebagai sesepuh dari salah satu perguruan pencak silat yang memiliki reputasi luas di daerah tersebut.
BACA JUGA: Cisoka Eco Green Park Sumedang, Wisata yang Memanjakan Mata
Sejumlah fakta menarik dari gunung Pacet di atas, menjadikannya sebagai destinasi yang wajib Anda kunjungi. Sama seperti gunung lainnya, Pacet menyimpan pesona alam serta cerita lokal yang manarik untuk Anda simak.
(Virdiya/Budis)