JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID – Masa awal pemerintahan selalu dianggap sebagai periode kritis yang membutuhkan stabilitas nasional.
R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), menyarankan, Presiden terpilih Prabowo Subianto perlu mempertahankan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri guna menjaga stabilitas pada tahun pertama pemerintahan.
Haidar Alwi memaparkan beberapa alasan yang mendasari pentingnya mempertahankan Jenderal Listyo Sigit dalam posisinya, terutama terkait tantangan ekonomi, sosial, dan politik yang saat ini dihadapi Indonesia.
Menurut Haidar, salah satu faktor utama adalah kondisi ekonomi yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.
“PHK yang meningkat, berkurangnya kelas menengah, serta penurunan daya beli masyarakat menjadi sinyal ekonomi yang mengkhawatirkan,” ungkapnya, Senin (7/10/2024).
Data menunjukkan angka PHK per September 2024 mencapai 52.993 orang, naik 25,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, jumlah kelas menengah yang menjadi penopang ekonomi nasional juga berkurang 16,53 persen dalam lima tahun terakhir.
Deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei 2024 menambah kekhawatiran.
“Penurunan daya beli akibat PHK dan deflasi dapat memicu masalah sosial yang lebih luas, termasuk peningkatan angka kriminalitas,” jelas Haidar.
Haidar juga menyoroti meningkatnya angka kriminalitas sebagai tantangan sosial yang perlu diatasi Polri.
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional, angka kejahatan naik 33,13 persen dari 326.804 kasus pada 2022 menjadi 435.086 kasus pada 2023.
“Kriminalitas yang meningkat berpotensi memperburuk situasi sosial di tengah ketidakstabilan ekonomi. Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit telah menunjukkan kemampuan dalam menjaga keamanan dengan baik,” ucapnya.
Haidar menambahkan, pasca pelantikan Prabowo-Gibran, Indonesia akan menghadapi Pilkada serentak 2024.
Menurutnya, pergantian pucuk pimpinan Polri dikhawatirkan berdampak negatif pada pengamanan pesta demokrasi tersebut.
“Peran Polri saat Pilpres dan Pileg 2024 sangat optimal. Diharapkan, stabilitas ini bisa dipertahankan di Pilkada nanti,” ujar Haidar.
Selain itu, ancaman gempa megathrust juga disebut Haidar sebagai alasan penting mempertahankan Jenderal Listyo Sigit.
Menurut BMKG, potensi gempa megathrust dapat menyebabkan bencana multisektoral yang mengancam stabilitas nasional.
BACA JUGA: Kapolri Minta Anak Buahnya Tuntaskan Permasalahan Geng Motor
Haidar menilai kinerja Jenderal Listyo Sigit sangat baik, tercermin dari survei yang menunjukkan kepuasan publik terhadap Polri meningkat menjadi 87,8 persen pada 2023.
Inovasi yang dilakukan, seperti pembentukan Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Pidana Perdagangan Orang (PPO), menjadi warisan penting.
“Kapolri Listyo Sigit juga membuka ruang bagi Polwan dan penyandang disabilitas untuk berkarier di Polri, menunjukkan inovasi dalam kepemimpinannya,” imbuh Haidar.
Haidar menutup pernyataannya dengan menyebut bahwa Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru akan pensiun pada 2027, sehingga masih memiliki masa bakti yang panjang untuk mengawal stabilitas Indonesia.
“Posisi Kapolri adalah tempat yang tepat bagi Jenderal Listyo Sigit untuk terus berkontribusi bagi keamanan dan ketertiban nasional di masa pemerintahan Prabowo-Gibran,” tutup Haidar.
(Agus/Budis)