BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) telah mencatat pencapaian penting dalam pengelolaan dana bergulir.
Hingga Agustus 2024, lembaga ini telah menyalurkan dana sebesar Rp1,31 triliun, dengan alokasi signifikan bagi koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, Rp663 miliar dialokasikan untuk koperasi sektor riil, sementara Rp650 miliar disalurkan kepada koperasi simpan pinjam.
Target LPDB-KUMKM untuk tahun 2024 adalah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,85 triliun.
Dari jumlah ini, Rp600 miliar dialokasikan untuk sektor riil dan Rp1,25 triliun untuk koperasi simpan pinjam. Supomo optimis target ini akan tercapai, mengingat tren positif dalam penyaluran dana yang terus menunjukkan pertumbuhan.
“Ini masih jalan. Kalau prediksi kami yakin tercapai sampai akhir tahun,” ujar Supomo melansir Antara, Selasa (10/9/2024).
Sejak didirikan pada 2008, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir secara kumulatif sebesar Rp18,96 triliun.
Peningkatan signifikan terlihat dalam penyaluran dana untuk koperasi sektor riil. Pada tahun 2020, penyaluran hanya sebesar Rp56,8 miliar, namun jumlah tersebut melonjak menjadi Rp663 miliar hingga Agustus 2024.
Hal ini menunjukkan komitmen LPDB-KUMKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi mikro dan kecil di Indonesia.
Dana bergulir dari LPDB-KUMKM tidak hanya menawarkan bunga yang lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan komersial tetapi juga tidak memerlukan agunan, yang memudahkan akses bagi koperasi dan UMKM.
Ini menjadi alternatif penting bagi pelaku usaha yang selama ini menghadapi kendala dalam memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan tradisional.
BACA JUGA: Bey: Koperasi Sebagai Solusi Utama Pembiayaan Mikro dan Inovasi Ekonomi
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menekankan perlunya pembiayaan yang lebih banyak untuk koperasi yang bergerak di sektor produksi dan memanfaatkan potensi lokal.
Teten berharap bahwa melalui dukungan ini, UMKM dapat berkembang lebih pesat, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan memperkuat posisi mereka di pasar global.
Lebih jauh, Teten mendorong para pelaku UMKM untuk bergabung dalam koperasi. Ia menekankan bahwa lembaga keuangan cenderung lebih bersedia memberikan pinjaman kepada organisasi yang lebih besar seperti koperasi.
Dengan bergabung dalam koperasi, pelaku usaha mikro, pedagang, petani, dan perajin tidak hanya mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah tetapi juga berpotensi mengalami eskalasi ekonomi yang lebih signifikan.
(Budis)