BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Meski ruang angkasa merupakan ruang hampa udara dan secara teknis manusia tidak bisa mencium bau apa pun di sana.
Beberapa astronaut yang telah melakukan serangkaian aktivitas di antariksa melaporkan adanya beberapa bau tertentu yang mereka temui saat di luar angkasa.
Baik dari segi fisik maupun koponen kimiawinya, lingkungan antariksa sangat berbeda dengan bumi. Oleh karen itu, artikel di bawah ini akan memberikan wawasan baru tentang kimia kosmik dan apa yang ada di luar angkasa.
Bau-Bau yang Ada di Angkasa
1. Bau Mesiu dan Daging Gosong
Pengalaman para astronaut yang pertama kali mencium bau aneh di luar angkasa terjadi selama misi Apollo di Bulan pada 1969. Mereka melaporkan mencium bau seperti mesiu ketika memasuki ruang pendaratan dan setelah melepas helm.
Bau ini kembali terdeteksi oleh para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah berjalan-jalan di luar angkasa, ditambah dengan aroma ozon dan steak yang gosong.
Para ilmuwan memberikan dua teori yang menjelaskan fenomena ini. Pertama, ketika seorang astronaut berjalan di luar angkasa, atom-atom oksigen dapat menempel pada pakaian antariksa mereka.
Ketika mereka kembali ke airlock dan melakukan tekanan ulang, oksigen molekuler (O2) bergabung dengan atom-atom oksigen tunggal membentuk ozon (O3), yang menghasilkan bau asam dan logam.
Kedua, bau daging gosong kemungkinan berasal dari hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang ditemukan pada makanan gosong seperti roti bakar dan daging panggang.
PAH juga ditemukan secara rutin di luar angkasa, sehingga bisa terbawa oleh astronaut dan masuk ke dalam stasiun antariksa atau kapsul antariksa.
2. Bau Telur Busuk
Pada 2014, wahana antariksa Rosetta milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi berbagai molekul di dalam koma komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Molekul ini termasuk hidrogen sulfida yang berbau telur busuk, amonia yang mengingatkan pada bau urin, dan hidrogen sianida yang meskipun beracun, memiliki bau seperti kacang almond. Selain itu, ada karbon disulfida yang beraroma manis dan asinan formalin.
Meskipun bau-bauan ini mungkin membuat kita ingin menutup hidung, intensitasnya di luar angkasa kemungkinan sangat lemah karena sebagian besar komposisi komet adalah uap air dan karbon dioksida.
3. Bau Bensin
Atmosfer bulan terbesar Saturnus, Titan, mengandung kabut hidrokarbon yang pekat, dan di permukaannya terdapat danau serta sungai hidrokarbon cair.
Meski metana yang dominan di Titan tidak berbau, bahan kimia lain yang ditemukan oleh wahana antariksa Cassini milik NASA di atmosfer Titan memberikan bau yang mirip dengan bensin.
Bau ini berasal dari molekul yang mengandung nitrogen, metana, dan benzena. Benzena, yang juga ditemukan di dalam bensin, menjadi sumber utama bau minyak bumi di Titan.
4. Bau Alkohol
Sagittarius B2 adalah awan molekul antarbintang raksasa yang terletak kurang dari 400 tahun cahaya dari pusat Bimasakti. Awan ini mengandung berbagai macam kimiawi aromatik, termasuk vinil alkohol, metanol, dan etanol, jenis alkohol yang terdapat dalam bir.
Pada 2009, para astronom juga mendeteksi molekul etil format di Sagittarius B2. Etil format adalah bahan kimia yang memberikan aroma manis pada raspberry dan rum.
Jadi, meskipun pusat galaksi kita mungkin berbau seperti tempat pembuatan bir, aromanya menyenangkan.
BACA JUGA: Rilis Mobil Listrik, Lamborghini Lanzador Terinspirasi Pesawat Luar Angkasa
Itulah pengetahuan mengenai beberapa bau di luar angkasa. Semoga dapat mengobati rasa penasaran Anda terhadap bau-bau tersebut.
(Virdiya/Aak)