BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Grup musik Puspa Karima kembali terpilih sebagai peserta Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi (Lokovasia) 2024 yang diadakan oleh Kemendikbudristek bekerjasama dengan Yayasan Musike SJ.
Kali ini, Puspa Karima akan menampilkan sebuah sajian inovasi musik. Inovasi yang Puspa berikan berakar dari tiga kesenian yakni Reak, Bakbrung dan Celempung Buhun.
Berbeda dengan tahun lalu yang membawakan kesenian Ketuk Tilu dan Celempungan, Puspa Karima tahun ini mengangkat tema “Perempuan dan Pangan”.
Tema ini terinspirasi dari keresahan terhadap fenomena perempuan yang seringkali mendapat penilain tidak memiliki peran penting dalam masyarakat, khususnya dalam ketahanan pangan.
Puspa Karima ingin mengangkat kembali nilai-nilai terkait peran penting perempuan dalam ketahanan pangan melalui sajian kesenian tradisional.
Melalui karya ini, mereka berharap dapat menambah pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai tersebut. Sehingga dapat lebih menghargai dan memahami kontribusi perempuan dalam pembangunan dan ketahanan pangan serta menyadari pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal.
Kirimkan 5 orang delegasi
Puspa Karima mengirimkan lima orang delegasi yang terdiri atas empat orang generasi baru. Geserasi tersebut Desty (IRT & sastrawan), Yunia (IRT & sastrawan), Kharisma (guru), Nisa (mahasiswa) dan satu orang pengurus yayasan sekaligus personil Lokovasia tahun lalu yakni Winda (IRT & guru).
Lokovasia 2024 sendiri terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan. Dimulai dari proses pendaftaran dan audisi online pada tanggal 11 Juni – 10 Agustus 2024, dilanjutkan dengan pengumuman peserta terpilih pada tanggal (14/8/2024).
Setelah itu, para peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia tersebut pun melanjutkan proses lokakarya. Yaitu tahap intensifikasi materi tanggal 14-19 Agustus, mentoring dan visitasi 20-29 Agustus.
Serta elaborasi dan eksibisi hasil karya tanggal 1-8 September mendatang di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.
Pemberdayaan perempuan
Yayasan Puspa Karima Indonesia yang dipimpin oleh Bunga Dessri Nur Ghaliyah konsisten bergerak dalam bidang pemajuan kebudayaan dan pemberdayaan perempuan.
Sebagai wadah bagi para perempuan dan kaum minoritas untuk mengembangkan diri, berkarya, dan mencurahkan segenap pemikirannya secara bebas. Puspa Karima aktif di bidang konservasi, dokumentasi, dan pengembangan objek pemajuan kebudayaan.
BACA JUGA : Sejarah Kesenian Tradisional Reog Ponorogo
Hingga saat ini, Puspa Karima telah memiliki lebih dari 20 orang anggota yang secara aktif. Mereka juga aktif mengikuti kegiatan di bidang seni pertunjukan, sastra dan riset budaya, baik itu di dalam maupun di luar negeri.
Penampilan Puspa Karima di Lokovasia 2024 dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan kembali peran penting perempuan dalam ketahanan pangan dan melestarikan budaya lokal.
(Hafidah Rismayanti/Aak)