JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menghadapi potensi gempa megathrust Selat Sunda, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) diminta untuk menaikkan pagu anggaran untuk tahun anggaran (TA) 2025 sebagaimana disarankan Komisi V DPR RI.
Komisi V DPR RI meminta BMKG untuk menambah alat deteksi dini tsunami, melakukan sosialisasi untuk evakuasi di daerah-daerah pantai, serta melakukan upaya-upaya mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya gempa megathrust.
Wakil Ketua Komisi V Ridwan Bae menyampaikan saran itu sebagaimana termaktub dalam kesimpulan Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo yang digelar di Ruang Rapat Komisi V, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Komisi V DPR RI juga meminta Basarnas untuk menyesuaikan lokasi pagu anggaran tahun 2025 sesuai dengan usulan dan saran Komisi V DPR RI.
BACA JUGA: Cacar Monyet Mewabah di ASEAN, DPR Minta Sosialisasi Pencegahan Harus Masif di Indonesia!
Tak hanya itu, Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga mendorong Basarnas untuk meningkatkan pembinaan dan pelatihan potensi SAR untuk mendukung penyelamatan dan evakuasi dalam operasi SAR.
“Meningkatkan jumlah personil khususnya di daerah yang rawan bencana dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dalam rangka melakukan upaya penyelamatan saat terjadi bencana,” tandas Ridwan, dalam keterangan resmi Parlementaria, dikutip Rabu (28/8/2024).
Adapun terkait dengan usulan penambahan anggaran tahun anggaran 2025 sebesar 1,265 Triliun dari BMKG dan usulan BNPP/Basarnas sebesar 1,19 triliun.
Komisi V DPR RI berjanji akan memperjuangkan usulan kenaikan tersebut sesuai dengan mekanisme pembahasan RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2025 di DPR RI.
(Aak)