Sejarah Kesenian Tradisional Reog Ponorogo

Reog Ponorogo
(istockphoto)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jawa Timur dikenal memiliki beragam seni pertunjukan khas, mulai dari Ludruk dan Ngremo dari Surabaya, Wayang Topeng dari Madura, Topeng Malangan dari Malang, hingga Reog dari Ponorogo.

Tari Reog Ponorogo merupakan salah satu tradisi masyarakat yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa Timur.

Apa Itu Reog Ponorogo?

Menurut laman Disbudparpora Ponorogo, Reog Ponorogo adalah bentuk tarian komunal yang dikemas sebagai pertunjukan sendratari. Dalam tarian ini, terdapat penari topeng yang menyerupai harimau berukuran besar dengan hiasan bulu ekor merak.

Beberapa penari lainnya mengenakan kostum raja, panglima perang, kesatria, dan prajurit yang menunggang kuda.

Sejarah Reog Ponorogo

Menurut cerita rakyat, kesenian Reog sudah ada sejak zaman kerajaan Kediri sekitar abad XI Masehi. Pada awalnya, wilayah Ponorogo bernama Wengker, dan berdirilah kerajaan bernama Bantarangin yang Prabu Kiana Sewandono perintah.

Suatu hari, Prabu Kiana Sewandono jatuh cinta pada Putri Songgolangit dari Kerajaan Kediri, dan untuk memenangkan hati sang putri, ia mempersembahkan pertunjukan yang belum pernah ada.

Patih Pujangga Anom menemukan ide pertunjukan dengan memanfaatkan Raja Singo Barong yang dikalahkan oleh Prabu Kiana Sewandono.

Pertunjukan ini kemudian terkenal sebagai Reog, yang menjadi kesenian yang dikehendaki oleh Putri Songgolangit.

Pementasan Reog Ponorogo

Pementasan Reog terdiri dari empat babak yang memperlihatkan keindahan dan kekuatan seni tradisional. Berikut penjelasan di setiap babaknya:

1. Babak Pertama

Melibatkan tarian jaranan atau jathilan, tokoh Penthul-Tembem yang menari dengan gerakan lucu, dan prajurit yang menggambarkan latihan perang.

2. Babak Kedua

Fokus pada tokoh Singo Barong yang menari dan memperlihatkan gerakan pantomim, serta perang antara prajurit dan Singo Barong.

3. Babak Ketiga

Bujangganong tampil menari dan menunjukkan keterampilannya, disusul perang antara Bujangganong dengan Singo Barong.

4. Babak Keempat

Menampilkan Kiana Sewandono menari tunggal, diikuti kedatangan Bujangganong mempersembahkan Singo Barong.

BACA JUGA : Perbedaan Makhluk Mitologi Bali Leak, Celuluk, Rarung, dan Rangda

Tari Reog diiringi oleh alat musik tradisional seperti saron, kendhang, kenong, bonang, gong, dan terompet, dengan lagu-lagu pokok seperti Putrajaya, Ponoragan, Sampak, Obyok, dan Kebo Giro.

Reog Ponorogo tidak hanya menjadi kebanggaan Ponorogo, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang memukau dan mengagumkan.

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Wisudawan bentangkan bendera palestina
Kebebasan Berekspresi, Wisudawan Unpad Bentangkan Bendera Palestina saat Wisuda
Manfaat biji pepaya
Apakah Biji Pepaya Aman Dikonsumsi? Cek Manfaatnya
Gunung Hawu Bandung
Wow, Ini 5 Fakta Gunung Hawu di Bandung
Soto Ayam sup terenak
Bikin Bangga! Soto Ayam Masuk Daftar Sup Terenak di Dunia
25 - Match (54)
Tanpa Henhen Herdiana, Persib Tatap Optimis Laga Versus Port FC
Berita Lainnya

1

Dikabarkan Dekat dengan Paula, Calon Gubernur Banten Andra Soni Pernah Jadi Kuli Sebelum Sukses

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

BRIN Ubah Minyak Kelapa Menjadi Bio-jet Fuel

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
praperadilan tom lembong ditolak
PN Jakarta Selatan Tolak Praperadilan Tom Lembong, Hakim Beberkan Alasannya
Piala AFF 2024, Timnas Indonesia, Timnas Vietnam, PSSI, ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024
Timnas Indonesia Prioritaskan Regenerasi di ASEAN Cup 2024, Target Tetap Final
Fransesco Bagnaia
Francesco Bagnaia: Radio Tim di MotoGP Belum Siap, Apa Manfaatnya?
Brace Cristiano Ronaldo
Brace Cristiano Ronaldo Warnai Kemenangan Al Nassr atas Al Gharafa di Liga Champions Asia