Ini Ciri Penyakit DBD Terbaru, Bisa Komplikasi Pendarahan!

dbd
Ilustrasi- nyamuk Aedes Aegpty. (freepik)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Anggraini Alam menerangkan, tanda-tanda Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu ciri penyakit DBD terbaru yakni demam meningkat tinggi 2 hingga 7 hari.

“Masyarakat mengetahui dengan demam meningkat tinggi selama 2 sampai 7 hari disertai dengan nyeri kepala, nyeri belakang telinga, nyeri sendi, otot, tenggorokan, muncul ruam, merah di muka, bisa ada tanda bahaya yaitu mulai ada pendarahan yanh paling sederhana mimisan, ada mual ada muntah-muntah, lalu menjadi diam ayau malah gelisah atau kejang, itulah tanda bahaya masyarakat harus membawa ke rumah sakit” kata Anggraini, Kamis (4/42024).

Anggraini juga menjelaskan tanda-tanda yang harus diwaspadai dari penyakit DBD yang memiliki 3 fase diantaranya demam, kritis, serta pemulihan

Dalam fase demam 2 sampai 7 hari tersebut, kata Anggraini, pada saat hari ke 4 hingga ke 5 demam identik lebih menurun.

“Disanalah masyarakat berpikir ini sembuh padalah pada DBD dari fade demam masuk ke turun, di situlah fase kritis di mana banyak terjadi komplikasi pendarahan, syok dan lain sebagainya hingga menimbulkan kematian,” kata dia.

“Ketidaktahuan dari masyarakat untuk masuk fase tidak demam yaitu fase kritis yang seringkali menimbulkan kematian di masyarakat,” sambungnya.

BACA JUGA: 5 Cara Membedakan Flek Darah Haid dan Hamil, Jangan Keliru! 

Anggraini menegaskan ketika anak demam tinggi, susah makan dan minum, hingga telat buang air kecil lebih dari lima jam, maka dirinya menyarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit bukan dibawa ke klinik atau puskesmas.

“Di fase kritis adalah agar pasien DBD yang demam begitu masuk turun demamnya tapi bukannya anak ceria, main, kok kencingnya lebih dari 5 jam gak ada, disuruh minum makan gak mau, napasnya kok lebih cepat padahal sudah tidak demam, maka segera ke rumah sakit, bukan dibawa ke klinik,” tegasnya.

Adapun kebersihan lingkungan menjadi kunci utama pencegahan DBD. Agar tidak ada perindukan nyamuk saat musim penghujan dan berubah musim ke musim panas atau kemarau, ketika ada air menggenang hanya 0,3 mili telur tersebut bisa menjadi nyamuk DBD.

“Di nyamuk itu nanti ada virus DBD jadilah dia menyebar dan khas sekali nyamuk Aedes Aegpty itu dan Aedes Albopictus kalau menggigit gigit tidak puas cuman sekali dia akan menggigit dari orang ke orang lain,”imbuhnya

“Maka dari itu salah satu DBD maka dia akan dibawa oleh nyamuk virus tersebut untuk sekitarnya dan nyamuk itu bisa terbang hingga 100 meter kanan kiri depan belakang jadi luas,” pungkasnya.

(Rizky Iman/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
IMG_20241104_170618
Gugun Gusman Cetak Sejarah di One Pride MMA
DPR RI Naturalisasi
Dukungan Penuh DPR RI Agar Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Sahrul Gunawan Ekonomi kreatif
Sahrul Gunawan Bidik Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung
Fitur blokir X
Pembaruan Fitur Blok Milik X Picu Kontroversi
Anggur Shine Muscat
Tips Mencuci Anggur Agar Terhindar dari Residu
Berita Lainnya

1

Pabrik Tekstil di Katapang Andir Kabupaten Bandung Kebakaran

2

Hampir 2.000 Peserta Meriahkan POSPAY Run 2024 di Bandung

3

Aksi Reuni 411 Menyasar Jokowi dan Fufufafa, Balas Dendam?

4

Ditemukan Bakteri, BPOM Desak Penjualan Jajanan Impor Latiao Disetop!

5

Update, Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Jadi 10 Orang
Headline
Polisi selamatkan bocah tenggelam
Dramatis! 2 Anggota Polisi Sikka NTT Selamatkan Bocah Tenggelam: Berikan CPR dan Nafas Buatan
KPU Kota Bandung Siapkan 10 TPS Khusus
KPU Kota Bandung Siapkan 10 TPS Khusus saat Pilwalkot Bandung 2024
Pabrik Tekstil di Katapang Andir Kabupaten Bandung Kebakaran
Pabrik Tekstil di Katapang Andir Kabupaten Bandung Kebakaran
Sirkuit-Barcelona-Catalunya
Seri Final MotoGP 2024 Dipindah ke Sirkuit Catalunya