BANDUNG,TM.ID: Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI) melaporkan sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Laksono dan tiga akademisi di film ini ke Bareskrim Polri.
Laporan dilakukan DPP FOKSI atas tuduhan pelanggaran UU Pemilu berdasarkan paparan tentang dugaan kecurangan politik pada Pemilu 2024.
Ketiga akademisi yang dilaporkan adalah para ahli hukum tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Pelaporan dilakukan oleh Ketua Umum Foksi, M Natsir Sahib yang menilai bahwa kemunculan film Dirty Vote dalam suasana tenang jelang Pemilu 2024, 14 Februari itu telah merugikan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Profil Foksi
Pada 1 November 2023 lalu, DPP Foksi yang dihadiri ratusan santri mendeklarasikan diri bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI yang diketuai Kaesang Pangarep.
sebagaimana diketahui, Kaesang Pangarep adalah anak kandung dari Presiden RI Joko Widodo, adik dari Gibran Rakabuming Raka.
BACA JUGA: DPP Foksi Polisikan Sutradara dan 3 Akademisi Dirty Vote
Dalam acara deklarasi itu, Ketua Umum DPP Foksi, Muhammad Natsir Sahib mengatakan, bergabungnya ratusan santri FOKSI ke PSI ini merupakan panggilan sejarah demi melakukan perubahan.
“Bukan hanya karena Mas Kaesang, tapi juga saya melihat konsistensi PSI melakukan yang sejalan dengan FOKSI menyuarakan perbedaan (kemajemukan), menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan melawan korupsi secara nyata,” tegas Natsir di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, dikutip dari laman PSI.
Natsir juga mengaku yakin bahwa PSI dapat melanjutkan perjuangan dan mengawal aspirasi santri. Dengan adanya Kaesang, Natsir mengaku yakin bahwa PSI adalah partai yang bertransformasi menjadi satu-satunya partai milenial dan bisa melanjutkan perjuangan-perjuangan para santri.
Natsir menambahkan, FOKSI berkomitmen memenangkan PSI di Pemilu 2024, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi basis santri. Untuk itu, FOKSI menginisiasi gerakan Sarung PSI atau Santri Dukung PSI.
Sementara Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep, menyambut baik kepercayaan para santri ini. Kaesang berseloroh, PSI juga singkatan dari Partai Santri Indonesia.
“Pintu PSI selalu terbuka untuk semua kalangan, terlebih bagi para santri, PSI itu bukan saja Partai Solidaritas Indonesia, tapi juga Partai Santri Indonesia,” kata Kaesang.
FOKSI adalah organisasi santri yang didirikan pada tahun 2016. Terinspirasi dari sebuah sikap dan penganugerahan Hari Santri yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
(Aak)