JAKARTA,TM.ID: Rekapitulasi suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) merupakan masa paling kritis dalam menghitung hasil pencoblosan pemilihan umum (Pemilu).
Selain faktor human eror, kerawanan hasil rekapitulasi suara itu juga ada pada beberapa alat atau perangkat pendukung, seperti printer dan scanner.
Kedua alat itulah yang menjadi perhatian serius jajaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) agar selalu diperhatikan agar secara fungsi berjalan baik sebagaimana mestinya.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengingatkan seluruh pihak terkait untuk mewaspadai potensi kerawanan dalam penggunaan printer dan scanner sebagai alat bantu rekapitulasi suara.
Bagja menyebut, banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan alat tersebut dalam melakukan rekapitulasi suara. Pertama berkaitan dengan kondisi TPS, apakah TPS-nya teralirkan listrik atau tidak.
“Kondisi TPS yang tidak teraliri listrik tentu akan jadi masalah. Kemudian apakah akan mati listrik?” ujar Bagja dalam kegiatan diskusi bersama Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
BACA JUGA: Buat Petugas KPPS, Ketahui 6 Tanda Kelelahan pada Tubuh Anda
Tak kalah penting, lanjut dia, aspek yang harus diperhatikan adala kemampuan SDM para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).
“Harus dipastikan oleh KPU bahwa setidaknya satu KPPS itu mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan alat printer dan scanner,” tegasnya.
Sebab, kemampuan petugas KPPS tersebut berkaitan dengan rekapitulasi manual, di mana formnya diisi kemudian diperbanyak melalui fotokopi.
Bagja menyarankan agar KPU melakukan pelatihan atau pendampingan dalam penggunaan alat printer dan scanner. Dia berpendapat, terkadang penggunanya juga kesulitan untuk mengoperasikan scanner dan mesin printer menggunakan gadget yang dimiliki.
Meski demikian, Bagja mengapresiasi penggunaan alat tersebut untuk mengurangi tingkat kelelahan yang dihadapi KPPS seperti pada Pemilu 2019 karena harus mengisi formulir yang banyak.
“Ini mengapa, Bawaslu harus mengawal semua tahapan dari tingkat atas hingga yang paling bawah,” katanya.
(Aak)