JAKARTA,TM.ID: Komisi VI DPR RI akan memanggil jajaran PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang telah mengimpor 3 rangkaian KRL (Kereta Rel Listrik) baru dari China.
PT KCI beralasan pengadaan tiga rangkaian KRL tersebut sebagai upaya memenuhi sarana KRL untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi publik Jabodetabek dengan target lebih dari 2 juta pengguna perhari pada 2025.
Dengan begitu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji mengakui bahwa pihaknya belum mendapat bocoran informasi detail terkait impor KRL dari KAI tersebut. Maka, pihaknya akan memanggil PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menjelaskan kajian hingga alasan impor KRL dari China.
“Nanti akan kita panggil PT KAI, jangan sampai ini menimbulkan perdebatan baru yang kemarin sudah terjadi,” ungkap Sarmuji, seperti dilansir Parlementaria, Selasa (6/2/2024).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini pun mengingatkan agar KAI tidak terburu-buru dalam melakukan impor kereta. Andaikan terpaksa karena kebutuhan mendesak, ia berharap KAI menjelaskan terlebih dahulu kepada Komisi VI tentang kajian yang jelas dan alasan dilakukannya impor.
“Harus dilakukan secara transparan agar publik juga mengetahui mengapa memilih impor terutama impor dari negara China,” katanya.
BACA JUGA: 2024, Pemprov Jabar Targetkan Kereta Listrik Bandung Raya
“Harus dilakukan secara transparan agar publik juga mengetahui mengapa memilih impor terutama impor dari negara China. Karena sebelumnya juga ada pembicaraan waktu itu impornya dari Jepang kemudian beralih ke China. Tentu kita akan meminta alasan pembelian melalui impor dan mengapa impornya dari China,” jelasnya.
Ia pun berharap nantinya KAI dapat memprioritaskan produksi dari dalam negeri terlebih dahulu. Sehingga, industri kereta api dalam negeri dapat ikut merasakan manfaat dari tumbuhnya moda transportasi kereta api.
“Kita ingin memprioritaskan produksi dalam negeri supaya BUMN yang bisa memproduksi gerbong kereta api itu juga bisa mendapatkan manfaat dari tumbuhnya transportasi terutama modal kereta api,” harapnya.
Sebagai informasi, dalam penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China, disepakati impor 3 KRL baru dari China ini senilai Rp 783 miliar. Tiga KRL tersebut adalah rangkaian kereta tipe KCI-SFC120-V.
(Aak)