7 Fakta Mengejutkan tentang Bulan: Berpotensi Jadi Hunian Manusia?

Fakta tentang bulan
(Foto ekslusif penampakan super bluemoon 30-8-2023-Teropongmedia)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Simak tujuh dari sekian banyak fakta mengejutkan tentang Bulan. NASA (National Aeronautics and Space Administration) memprediksi bulan berpotensi menjadi tempat hunian manusia di masa depan.

Meski banyak misi yang telah dijalankan untuk menjelajahi bulan, tetapi belum ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa satelit alamai planet bumi ini pernah dihuni makhluk hidup.

Fakta tentang Bulan

1.Pembentukan Bulan

Teori utama asal usul bulan adalah bahwa benda seukuran planet Mars bertabrakan dengan Bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Puing-puing yang dihasilkan, baik dari Bumi maupun tumbukan terakumulasi kemudian membentuk satelit alami, bulan, yang jauhnya 239.000 mil (384.000 kilometer).

Bulan yang baru terbentuk awalnya dalam bentuk cair. Namun dalam waktu sekitar 100 juta tahun kemudian, sebagian besar “lautan magma” global itu mengkristal, dengan batuan yang kurang padat melayang ke atas dan akhirnya membentuk kerak bulan.

2. Bulan Bumi memiliki inti, mantel, dan kerak.

Fakta tentang bulan berikutnya adalah inti bulan yang secara proporsional lebih kecil dibandingkan inti benda terestrial lainnya. Inti bagian dalam yang padat dan kaya akan besi memiliki radius 149 mil (240 kilometer).

Bulan dikelilingi oleh cangkang besi cair setebal 56 mil (90 kilometer), di mana lapisan sebagian cair dengan ketebalan 93 mil (150 kilometer) mengelilingi inti besi.

Mantelnya terbentang dari bagian atas lapisan yang sebagian meleleh hingga bagian bawah kerak Bulan. Kemungkinan besar terbuat dari mineral seperti olivin dan piroksen, yang terdiri dari atom magnesium, besi, silikon, dan oksigen.

Klau dibandingkan, kerak bumi mempunyai ketebalan sekitar 43 mil (70 kilometer) di belahan bumi dekat Bulan dan 93 mil (150 kilometer) di sisi jauhnya.

Mantel tersebut terbuat dari oksigen, silikon, magnesium, besi, kalsium, dan aluminium, dengan sejumlah kecil titanium, uranium, thorium, kalium, dan hidrogen.

Awalnya di Bulan terdapat gunung-gunung berapi yang aktif, tetapi saat ini gunung-gunung tersebut tidak lagi aktif dan belum meletus selama jutaan tahun.

BACA JUGA: Mengungkap Pesona Super Blue Moon, Fenomena yang Langka

3. Permukaan

Dengan atmosfer yang terlalu tipis untuk menghalangi dampaknya, hujan asteroid, meteoroid, dan komet yang terus-menerus menghantam permukaan Bulan, meninggalkan banyak kawah. Salah satunya adalah kawah Tycho yang lebarnya mencapai lebih dari 52 mil atau 85 kilometer.

Selama miliaran tahun, dampak ini telah menghancurkan permukaan Bulan menjadi pecahan-pecahan mulai dari batu besar hingga bubuk.

Hampir seluruh permukaan bulan ditutupi oleh tumpukan puing abu-abu arang, debu berbentuk tepung, dan puing-puing batuan yang disebut regolit bulan. Di bawahnya terdapat wilayah batuan dasar retak yang disebut megaregolit.

Daerah terang di Bulan dikenal sebagai dataran tinggi. Fitur gelap, yang disebut maria (bahasa Latin untuk laut), adalah cekungan tumbukan yang dipenuhi lava antara 4,2 dan 1,2 miliar tahun yang lalu.

Area terang dan gelap ini mewakili batuan dengan komposisi dan usia berbeda, yang memberikan bukti bagaimana kerak bumi awal mungkin mengkristal dari lautan magma bulan.

Kawah-kawah itu sendiri, yang telah terawetkan selama miliaran tahun, memberikan dampak sejarah bagi Bulan dan benda-benda lain di tata surya bagian dalam.

4. Gravitasi Bulan

Jika melihat ke tempat yang tepat di Bulan, maka akan menemukan peralatan, bendera Amerika, dan bahkan kamera yang ditinggalkan oleh para astronot.

Saat berada di sana, Anda akan melihat bahwa gravitasi di permukaan Bulan adalah seperenam gravitasi Bumi, itulah sebabnya dalam rekaman perjalanan di bulan, para astronot tampak hampir terpental melintasi permukaan.

Suhu di Bulan mencapai sekitar 260 derajat Fahrenheit (127 derajat Celcius) saat berada di bawah sinar matahari penuh, namun dalam kegelapan, suhu turun drastis hingga sekitar -280 derajat Fahrenheit (-173 derajat Celcius).

5. Potensi Kehidupan di Bulan

Banyaknya misi yang telah menjelajahi Bulan tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Bulan memiliki makhluk hidup sendiri.

Namun, Bulan bisa menjadi tempat kolonisasi manusia di masa depan. Penemuan bahwa Bulan menyimpan air es, dan bahwa konsentrasi tertinggi terjadi di dalam kawah gelap di kutub, membuat Bulan sedikit lebih ramah bagi manusia yang akan menjajah di masa depan.

6. Ukuran dan Jarak

Dengan radius sekitar 1.080 mil (1.740 kilometer), lebar Bulan kurang dari sepertiga lebar Bumi. Jika Bumi seukuran nikel, maka Bulan akan sebesar biji kopi.

Jarak Bulan rata-rata 238.855 mil (384.400 kilometer) jauhnya. Itu berarti 30 planet seukuran Bumi bisa muat di antara Bumi dan Bulan. Bulan perlahan-lahan menjauh dari Bumi, semakin menjauh sekitar satu inci setiap tahunnya.

7. Air di Bulan

Selama eksplorasi awal Bulan, dan analisis semua sampel yang dikembalikan dari misi Apollo dan Luna, kami mengira permukaan Bulan kering.

Penemuan definitif air pertama dilakukan pada tahun 2008 oleh misi India Chandrayaan-1 , yang mendeteksi molekul hidroksil tersebar di permukaan bulan dan terkonsentrasi di kutub.

Misi seperti Lunar Prospector , LCROSS , dan Lunar Reconnaissance Orbiter , tidak hanya menunjukkan bahwa permukaan Bulan memiliki hidrasi global namun sebenarnya terdapat konsentrasi air es yang tinggi di wilayah kutub bulan yang terkena bayangan permanen.

Itulah sebagian fakta menarik tentang bulan berdasarkan hasil penelitian manusia, yang sejatinya, bulan masih menyimpan sejuta misteri .

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Alberto Rodriguez: Hati Saya Akan Selalu Biru
Alberto Rodriguez: Hati Saya Akan Selalu Biru
Final Four Proliga Jadi Milik Tim Putri Jakarta Pertamina Enduro
Laga Pembuka Final Four Proliga Jadi Milik Tim Putri Jakarta Pertamina Enduro
Sosok Pengganti Fitrul Dwi Rustapa
Sosok Pengganti Fitrul Dwi Rustapa di Persib Bandung Akhirnya Terjawab
Penting Label BPA Free
Penting Mengetahui Label BPA Free pada Produk Plastik
Menyimpan Foto di Google Drive
Cara Simpan Foto di Google Drive untuk Atasi Memori Penuh di Handphone
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Manchester United Lepas Marcus Rashford
Manchester United Lepas Marcus Rashford di Musim Panas?
David Raya Resmi Dipermanenkan Arsenal
David Raya Resmi Dipermanenkan Arsenal dari Brentford
Spanyol di Perempat Final Euro 2024 Hadapi Jerman
Hadapi Spanyol di Perempat Final Euro 2024 Jerman Dihantui Rekor Buruk
Argentina Tanpa Lionel Messi Hadapi Ekuador
Argentina Tanpa Lionel Messi Hadapi Ekuador di Copa America 2024