6 Tradisi Munggahan Jelang Puasa Ramadhan yang Mulai Pudar

malam lailatul qadar kapan
(Eki/TM)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Simak dalam artikel ini beberapa hal yang biasa berlaku di masyarakat selama prosesi munggahan yang sudah mentradisi ini, khusunya di lingkup masyarakat Sunda.

Pandangan masyarakat saat ini, munggahan biasanya hanya identik dengan makan bersama keluarga, kerabat atau rekan, beberapa hari sebelumpuasa Ramadhan.

Munggahan juga hanya diidentikkan dengan makan sahur di hari pertama puasa bersama keluarga, dengan hidangan istimewa.

Namun tradisi Munggahan tidaklah hanya sebatas pengertian tersebut. Tradisi munggahan merupakan rangkaian beberapa aktivitas sebelum menunaikan ibadah shaum Ramadhan.

Secara etimologi, munggahan berasal dari kata ‘unggah’ yang berarti naik atau meningkat. Sedangkan secara semantis atau pemaknaan, munggahan mengacu pada perubahan diri seseorang ke arah yang lebih baik.

Dalam praktiknya, perubahan diri ke arah lebih baik tersebut di antaranya diwujudkan masyarakat dalam bentuk tradisi munggahan, di mana pada bulan Sya’ban menuju bulan Ramadhan, masyarakat akan melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan hati.

Tata Twin Prehatinia dan Widiati Isana dari Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD), dalam hasil penelitiannya menjelaskan soal prosesi dalam tradisi munggahan.

Keduanya melakukan penelitian kualitatif dengan kajian budaya yang berlaku di tengah masyarakat Priangan, tepatnya di wilayah Kota Bandung secara langsung.

“Munggahan merupakan biasa dilakukan masyarakat secara rutin ketika sudah memasuki bulan Sya’ban sebagai pengingat bahwa bulan Ramadhan akan segera tiba,” demikian penjelasan para peneliti tersebut mengenai tradisi Munggahan.

BACA JUGA: Tradisi Munggahan Menjelang Puasa Ramadhan, Apa Tujuannya?

Berikut ulasan mengenai prosesi Munggahan dengan berbagai kebiasaan yang sudah mentradisi secara turun-temurun:

1. Mengirim Doa Kepada Leluhur

Masyarakat dalam tradisi munggahan biasanya mengirim doa kepada leluhur yang sudah meninggal, menjelang bulan Ramadhan.

Para leluhur tersebut biasanya untuk arwah orang tua yang sudah meninggal, termasuk juga para waliyullah, dengan cara berziarah langsung ke makamnya.

Masyarakat Sunda biasa menyebut istilah ziarah kubur tersebut dengan sebutan ‘Nadran’ atau ‘nyekar’. Tujuan utama dari kegiatan ziarah makam, nadran, atau nyekar ini adalah untuk meminta keberkahan dari Tuhan.

Masyarakat biasanya melakukan tradisi ziarah kubur ini dengan membawa kembang setaman dan membawa air di dalam kendi atau botol.

Ada keyakinan di masyarakat, dengan menaburkan bunga dan air dalam kendi tersebut akan bertasbih kepada Allah dan tasbihnya dapat meringankan mayat yang ada di dalam kubur tempat berziarah.

Dalam ritual ini terkandung makna keterhubungan antara yang hidup dan yang sudah mati. Tali batin antara peziarah dengan yang ada di dalam kubur melalui rangkaian doa berharap agar penghuni kubur mendapat ampunan dosa.

2. Mandi

Proses ini biasanya dilakukan dengan pergi ke tempat pemandian untuk memperoleh hasil yang bersih. Di daerah Jawa proses ini dikenal dengan istilah “padusan”, yang bermakna membersihkan kotoran yang melekat pada diri atau jiwa manusia.

Padusan bisa dilakukan di sungai, kolam renang, atau bisa juga di kamar mandi sendiri. Tradisi ini biasa pada sehari sebelum memasuki bulan Ramadhan.

3. Bertukar/Berbagi Makanan

Dalam proses tradisi munggahan pada saat masyarakat melakukan kegiatan makan bersama dan berbagi makanan dengan tetangga satu sama lain. Kebiasaan lainnya adalah saling menukar lauk pauk antara satu rumah tangga dengan rumah tangga yang lain.

Biasanya msyarakat membuat menu makanan dalam jumlah banyak dengan tujuan untuk diberikan kepada kerabat atau tetangga. Uniknya, orang lain juga melakukan hal yang sama, sehingga semua orang bisa saling menikmati shodaqoh makanan tersebut.

4. Makan Bersama

Proses tradisi utama yang masih berlaku di masyarakat dalam mengisi tradisi Munggahan adalah makan bersama, yang biasanya satu sampai dua hari sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Biasanya menu makanan pada tradisi munggahan ini antara lain nasi, rendang atau semur daging, oseng bihun atau mie, atau makanan ringan semacam rangginang, wajit, dan uli. Adapun cara memberinya dari yang orang muda kepada yang lebih tua, terutama kepada orang tua.

5. Sidekah atau Shodaqoh

Sidekah atau shodaqoh masuk dalam tradisi munggahan, di mana rumah tangga akan mengumpulkan kaum laki-laki untuk melakukan tahlilan.

Maksud dari tahlilan ini adalah mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dan berjasa dahulu. Biasanya mereka melakukan ritual dengan harap agar dapat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan sempurna. Dari proses inilah akan terjadi silaturahmi antar warga.

6. Sahur di Hari Pertama Puasa

Hal menarik yang menjadi kepercayaan oleh masyarakat di tatar Sunda adalah mengenai menu makanan pada saat memasuki hari pertama sahur dengan tujuan sebagai penyemangat puasa pertama.

Menu yang pada saat sahur hari pertama biasanya dengan daging, kentang bumbu ati ampela dan sambal cabai hijau.

Tradisi memilih menu itu biasanya terjadi sekitar seminggu pada awal bulan Ramadhan. Setelah melewati beberapa hari puasa maka menunya kembali menjadi menu yang normal seperti biasanya.

Itulah beberapa kebiasaan masyarakat Sunda dalam tradisi Munggahan, dengan tujuan secara esensial adalah untuk meningkatnya keimanan ke level yang lebih tinggi . Munggahan hanya berlaku pada bulan Sya’ban sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Adapun ada perbedaan istilah pada tradisi Munggahan ini, di mana masyarakat di daerah Cianjur, Sukabumi, dan Bogor menyebutnya dengan istilah Papajar yang memiliki makna serta tradisi yang sama.

Sayangnya, seiring perkembangan zaman, tradisi Munggahan seperti rangkaian aktivitas di atas, semakin memudar. Makna Munggahan belakangan ini semakin menyempit, di mana masyarakat kekinian umumnya hanya mengidentikkannya hanya sebatas makan bersama atau sahur perdana bulan puasa..

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
yamaha Y-AMT
Yamaha Kembangkan Teknologi Y-AMT, Selamat Tinggal Kopling Manual!
barcode pertamina
Legal sebagai Konsumen BBM Bersubsidi? Pastikan Cek Barcode Pertamina
Ragnar Oratmangoen sosok inspiratif
3 Sosok Inspiratif Ragnar Oratmangoen: Nabi Muhammad, Ayah, dan Ronaldinho
nissan mobil listrik giias 2024
Nissan Bakal Bawa Mobil Listrik dari Jepang ke GIIAS 2024, Ini Bocorannya
NIK NPWP (1)
Cara Padankan NIK ke NPWP, Lengkap dengan Solusi Gagal Validasi Data
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

3

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

4

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

5

Manchester United Incar Matthijs De Ligt Dari Bayern Munich
Headline
Pilkada Jakarta 2024
Kaesang Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024?
Argentina Kalahkan Peru 2-0 di Copa America 2024
Lionel Messi Diparkir, Argentina Kalahkan Peru 2-0 di Copa America 2024
Manchester United Incar Matthijs De Ligt
Manchester United Incar Matthijs De Ligt Dari Bayern Munich
Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024
Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024