6 Pamali Makanan di Sunda: Dari Cobek hingga Pisang, Apa Maknanya?

Penulis: hafidah

Pamali Sunda
(istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Masyarakat Sunda di Jawa Barat dan Banten masih memegang teguh tradisi leluhur bernama pamali, larangan yang dipercaya membawa hal buruk jika dilanggar.

Pamali tidak hanya mengatur perilaku sehari-hari, tetapi juga menyangkut cara memperlakukan makanan.

Berikut 6 pamali makanan di Sunda yang masih diyakini hingga kini:

1. Dilarang Makan Menggunakan Cobek

Pamali ini melarang penggunaan cobek sebagai tempat makan. Menurut kepercayaan, melanggarnya akan berakibat mendapatkan jodoh yang jauh lebih tua.

Makna logisnya, makan di atas cobek berisiko tertelan batu atau serpihan cobek yang berbahaya bagi kesehatan.

2. Tak Boleh Makan Brutu Ayam

Brutu atau tungir ayam, bagian belakang ayam, dilarang dikonsumsi karena dipercaya menyebabkan usia pendek atau pikun.

Secara ilmiah, bagian ini mengandung banyak lemak dan kalori yang bisa memicu penyakit seperti kolesterol dan serangan jantung jika dikonsumsi berlebihan.

3. Dilarang Memakan Pisang di Bagian Pinggir

Masyarakat Sunda mengajarkan untuk mengambil pisang dari bagian tengah, bukan pinggir. Melanggarnya diyakini akan menyebabkan tersisih dari lingkungan sosial.

Makna logisnya, kebiasaan ini mengajarkan anak-anak untuk mengambil pisang dari yang terkecil hingga terbesar, menghindari kerakusan.

4. Menyapu Harus Bersih dan Tidak Boleh Dilompat

Perempuan dilarang menyapu dengan tidak bersih dan meninggalkan kotoran. Konon, hal ini akan berakibat mendapatkan jodoh yang berkumis atau berjenggot lebat.

Makna logisnya, menyapu bersih memastikan seluruh sudut rumah bebas dari debu dan kotoran.

BACA JUGA : Mitos Gunung Lewotobi Laki-Laki Terkuak: 10 Nyawa Melayang

5. Dilarang Memaku Benda saat Malam

Memukul palu saat malam dianggap tidak lazim. Hal ini untuk melindungi diri dari bahaya terluka karena kondisi gelap dan suara keras yang mengganggu.

6. Dilarang Bersiul saat Malam

Bersiul di malam hari diyakini mengundang makhluk lain. Makna sebenarnya adalah untuk menghindari kesombongan karena bersiul dianggap sebagai tanda kebahagiaan yang berlebihan.

Meskipun banyak pamali yang berakar dari mitos, beberapa di antaranya memiliki makna logis yang bermanfaat bagi kesehatan dan kehidupan sosial.

Tradisi ini menunjukkan kearifan lokal masyarakat Sunda dalam menjaga nilai-nilai luhur dan kelestarian budaya.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
kunjungan pm malaysia
Jalan Jakarta Ditutup, Prabowo Terima Kunjungan PM Malaysia
Pria aniaya ibu
Kasus Pria Aniya Ibu di Bekasi Temukan Fakta Baru, Diduga Masih Dalam Pengaruh Obat Eksimer
Agung Yansusan
IPM Jabar Selatan Rendah, Agung Yansusan: Jangan Sampai Dianaktirikan
PPh Pelaku Usaha Online
PPh Pelaku Usaha Online 0,5 Persen Final, Begini Respon Apindo
Nick Kuipers Bangga Bisa Gabung Dengan Dewa United
Nick Kuipers Bangga Bisa Gabung Dengan Dewa United
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!
Headline
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.