BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya terus meluas, bahkan berdasarkan catatan
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaan mengungkapkan sedikitnya 503 ekor terinfeksi, dimana 61 ekor sapi mati dan 41 ekor terpaksa dipotong.
Penyebaran PMK, membuat para peternak khawatir dan kehilangan ternaknya. Seperti yang dialami Saeful (45) warga Kecamatan Bojongasih, dimana satu ekor sapi miliknya mati akibat PMK.
“Ada juga beberapa sapi yang sakit, alhamdulillah tapi kondisinya membaik,” katanya seperti ikutip Teropongmedia..
Selain pemilik ternak, PMK membuat para pembeli ternak khusunya sapi, merasa khawatir.
“Modal sudah habis, kami sangat membutuhkan bantuan atau kompensasi, sebab untuk persiapan idul adha nanti, dengan kondisi saat ini, sulit,” ucap Saeful.
Sementara itu, Kabid Peternakan pada DPKPP, Asep Yanto, menjelaskan, pihaknya membentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk menangani wabah ini.
BACA JUGA: Peternak Diminta Siaga, Wabah PMK Ancam Populasi Sapi di Indonesia
Termasuk juga melakukan vaksinasi 140 dosis, pengobatan pada 412 ekor sapi, serta desinfeksi kandang di 29 lokasi.
“Sosialisasi juga kami gencarkan kepada peternak agar mereka paham, bagaimanai pencegahan dan penanganan PMK,” pungkas Asep, Jumat (10/1/2025)
(Usk)