5 Pelet Pemikat Lawan Jenis yang Dipercaya Sangat Berbahaya!

Pelet Pemikat
(Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA,ID — Indonesia masih memiliki budaya mistis yang kental seperti percaya pada pesugihan, santet, beragam jenis pelet pemikat, dan ilmu gaib lainnya.

Sayangnya, kepercayaan ini seringkali masyarakayt manfaat kan untuk kepentingan pribadi, seperti membalas dendam menggunakan santet atau memikat orang yang mereka inginkan dengan pelet.

Dalam ranah pelet, terdapat beragam jenisnya, namun beberapa di antaranya dianggap paling berbahaya dan sulit untuk disembuhkan. Berikut ulasannya:

1. Pelet Jangjawokan Sunda

Pelet pemikat ini berasal dari Sunda dan menggunakan mantra dalam bahasa Sunda kuno. Target pelet akan merasakan kerinduan yang mendalam serta peningkatan hasrat seksual. Ketidakpuasan dapat berujung pada kegilaan yang meninggalkan keluarga.

2. Pelet Lintrik

Ilmu pelet ini menggunakan media kartu atau foto yang dimantrai, dianggap sebagai ilmu hitam tingkat tinggi. Korban akan merasakan rindu dan cinta kuat pada pengirimnya, dengan potensi gelisah, stres, dan bahkan demam akibat ketidakbertemuannya.

3. Jaran Goyang

Pelet ini menggunakan mantra kuno di Jawa. Korban akan merasakan kerinduan mendalam, bahkan hingga kegilaan jika tidak bertemu dengan pengirim. Terkadang untuk tujuan merampok harta.

4. Semar Mesem

Pelet ini praktis dan populer di Jawa, di mana pengguna hanya perlu mengamalkan mantra khusus berbahasa Jawa. Korban akan terpesona dan terpikat oleh pelaku, tanpa henti merindukannya.

BACA JUGA : 3 Doa Muatajab Terhindar dari Sihir dan Guna-Guna atau Pelet Laki-Laki

5. Pelet Pangkanang

Asalnya dari Kalimantan, pelet ini menggunakan media telur, kunyit, dan bahan lainnya. Korban akan merasakan kerinduan mendalam, bahkan hingga kegilaan jika tidak bertemu dengan pelaku, umumnya mempengaruhi masalah gairah seksual.

Dalam budaya mistis yang masih kental di Indonesia, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan dampak negatif dari penggunaan pelet pemikat yang ragamnya mencapai puluhan atau mungkin ratusan jenis.

Kewaspadaan dan pemahaman yang lebih baik dapat membantu masyarakat untuk menghindari praktik-praktik yang merugikan dan berpotensi membahayakan.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
shakti hotel bandung malam tahun baru
Shakti Hotel Bandung Ajak Anda Rayakan Momen Spesial Malam Tahun Baru
sidang isbat rizky febian ditolak
Permohonan Isbat Nikah Rizky Febian dan Mahalini Ditolak, Harus Nikah Ulang?
siswa SD Subang korban bully
Siswa SD di Subang Meninggal Dunia, Diduga Korban Bully Kakak Kelas!
tom lembong korupsi impor gula-10
Penasihat Hukum Tom Lembong Nyatakan Kejagung Langgar KUHAP dan Melawan Hukum
wapres filipina ancam bunuh presiden-1
Buntut Ancaman Pembunuhan Presiden, Duterte Dipanggil Pihak Berwajib
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

BRIN Ubah Minyak Kelapa Menjadi Bio-jet Fuel

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Tim Dosen Tel-U Raih Best Paper Award di IEEE Conference 2024: Angkat Kearifan Lokal dalam Pencegahan Disinformasi

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Piala AFF 2024, Timnas Indonesia, Timnas Vietnam, PSSI, ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024
Timnas Indonesia Prioritaskan Regenerasi di ASEAN Cup 2024, Target Tetap Final
Fransesco Bagnaia
Francesco Bagnaia: Radio Tim di MotoGP Belum Siap, Apa Manfaatnya?
Brace Cristiano Ronaldo
Brace Cristiano Ronaldo Warnai Kemenangan Al Nassr atas Al Gharafa di Liga Champions Asia
arkhan kaka
Arkhan Kaka Jadi Pemain Paling Bontot Masuk Skuat Piala AFF 2024