BANDUNG,TM.ID: Di tengah gemerlap ibu kota lukisan di Van Gogh Alive ditampilkan. Menawarkan sebuah pengalaman seni yang tak biasa untuk kamu nikmati. Bukan sekadar pameran seni biasa, tetapi Van Gogh Alive Jakarta menghadirkan teknologi SENSORY4 yang luar biasa dari Grande Experiences, mengubah ribuan karya maestro seni, Vincent Van Gogh, menjadi karya digital yang hidup dan berwarna.
Lukisan di Van Gogh Alive Jakarta
Van Gogh Alive Jakarta merupakan sebuah pengalaman tak terlupakan yang mengajak pengunjungnya untuk merasakan keajaiban seni melalui pendekatan multisensori. Dengan perpaduan canggih dari proyeksi digital, pencahayaan spektakuler, serta sentuhan musik yang menyentuh jiwa, menghadirkan lukisan di Van Gogh Alive dan karyanya dengan cara yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.
BACA JUGA: 8 Fakta Menarik Vincent van Gogh, Pelukis Ikonik Starry Night
1. Lukisan The Starry Night
Salah satu lukisan di Van Gogh Alive yang paling menarik dan dihadirkan dalam pameran ini adalah “The Starry Night” atau “Malam Berbintang.” Lukisan ini mencerminkan momen sulit dalam kehidupan seniman, di mana ia berada di rumah sakit jiwa di Saint-Remy dan mengalami gangguan kesehatan mental yang parah.
Pemandangan malam dengan langit yang berbintang dan pohon cemara yang menjulang indah di depan rumah sakit digambarkan dengan indah oleh Van Gogh. Awan yang berputar-putar membawa keajaiban, sementara bulan sabit dan bintang kuning menambah pesona malam.
Namun, sapuan kuas yang khas dengan goresan emosionalnya mengungkapkan beban pikiran yang rumit dan membingungkan, menggambarkan kondisi batin sang seniman.
2. Lukisan Sunflowers
Karya seni “Sunflowers” atau “Bunga Matahari” juga merupakan salah satu lukisan di Van Gogh Alive Jakarta. Lukisan ini menggambarkan indahnya bunga matahari dengan warna kuning dan coklat yang khas, mewakili keindahan alam dan harapan dalam hidup. Dalam seri lukisan bunga matahari ini, Van Gogh menghadirkan 15 bunga matahari di dalam vas dan dua lukisan lainnya dengan 12 bunga matahari dalam vas.
Lukisan di Van Gogh Alive ini diciptakan selama musim panas pada tahun 1888, ketika Van Gogh menyambut kedatangan sahabatnya, Paul Gauguin. Dengan sepucuk surat kepada saudaranya, Theo, Van Gogh menyatakan perasaannya yang mendalam pada lukisan-lukisan tersebut.
3. Lukisan Potret Diri
Lukisan potret diri atau “Self Potrait” juga menjadi bagian yang mengesankan dalam lukisan di Van gogh Alive. Setelah menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit jiwa, Van Gogh merasa ingin kembali ke pedesaan dan meninggalkan suasana kota yang mengganggu kesehatan mentalnya. Dalam lukisan-lukisan potret diri ini, Van Gogh mencoba menggambarkan kondisi batinnya yang rapuh dan gelisah.
Ia merindukan kebersamaan dengan teman-temannya, terutama dengan Pissarro. Namun, karena masalah keluarga, ia akhirnya memilih untuk tinggal di kota Auvers-sur-Oise di bawah asuhan Doctor Gachet, seorang teman pelukis impresionis. Van Gogh Alive Jakarta adalah pameran seni yang tak boleh dilewatkan bagi para pecinta seni, sejarah, dan keindahan alam.
Dengan teknologi SENSORY4 yang canggih, pengalaman multisensori ini memungkinkan kamu untuk merasakan kedalaman jiwa Van Gogh melalui karya-karyanya yang mendalam. Tunggu apa lagi? Segera kunjungi pameran Van Gogh Alive Jakarta di Mal Taman Anggrek Jakarta dan rasakan sensasi mengagumkan ini.
Dapatkan momen berharga bersama maestro seni dan biarkan diri kamu tenggelam dalam keajaiban kreativitasnya. Nikmati perjalanan tak terlupakan dalam seni Van Gogh Alive Jakarta dan jadilah bagian dari keajaiban kreativitas sang maestro. Sampaikan pesan inspiratif dari pengalaman ini kepada teman dan keluarga agar lebih banyak orang dapat menikmati keindahan seni ini.
(Kaje)