BANDUNG, TM. ID: Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Jawa Barat (Jabar) Dadan Hidayat menyebutkan, 200 ribu hektare lahan sawah di Jabar memasuki masa panen raya untuk tiga bulan ke depan.
“Kita akan memasuki bulan panen, April – Mei – Juni,” sebut Dadan di Bandung, Kamis (14/3/2024).
Menurut Dadan, dengan luasan sawah tersebut akan menghasilkan gabah kering giling (GKG) rata – rata 5,7 ton per hektare atau total sekitar 1,1 juta ton GKG.
“Hasil berasnya jadi berapa, tinggal dikalikan 57,7 persen. Menurut hitungan BPS gabah kering giling dikonversi ke beras itu 57,7 persen,” jelasnya.
Selain itu, untuk ketahanan pangan jangka panjang, DTPH Jabar akan mengoptimalkan sawah tadah hujan dengan dibantu sistem pompanisasi. Sistem ini rencananya akan mulai dicoba pada musim tanam April – September.
“Kita akan mencoba menginventarisasi potensi lahan sawah tadah hujan dan pompanisasi. Kita sudah punya data 300.000 hektar-an dan bisa dibuat dua kali panen,” jelas Dadan.
Sistem padi tadah hujan dan pompanisasi merupakan inisiasi Kementerian Pertanian RI yang diakselerasi provinsi serta pemda kabupaten dan kota.
BACA JUGA: Program Ketahanan Pangan, DTPH Jabar Optimalkan Sawah Tadah Hujan dan Pompanisasi
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan stok beras Jabar aman sampai Lebaran.
Saat ini stok di gudang masih mencukupi. Dalam kalender, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 10 – 11 April 2024 dan pada saat itu Jabar akan panen raya.
“Stok beras Jabar sampai Lebaran aman, dan tidak dalam situasi defisit,” ujar Bey Machmudin usai rapat membahasa ketahanan pangan Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (13/3/2024).
Rapat dengan para perangkat daerah membahas ketahanan pangan Jabar jangka panjang, serta berbagai permasalahan dengan berbagai soluisnya. Seperti kelangkaan dan kenaikan harga beberapa komoditas strategis seperti cabai dan daging.
Untuk menjaga beras tetap tersedia bagi masyarakat, Pemdaprov terus berkomunikasi intens dengan Bulog.
“Kami terus berkoordinasi dengan Bulog untuk penyediaan beras di retail-retail (pasar modern),” kata Bey.
(Budis)