2025, BBM Bersubsidi Makin Dibatasi!

bbm bersubsidi (1)
(Dok.Pertamina)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — 2025 mendatang bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi makin dibatasi konsumsinya oleh pemerintah agar tepat sasaran untuk masyarakat yang masuk golongan.

Seperti tertuang dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun 2025, pemerintah menegaskan pentingnya pengendalian subsidi energi.

Disebutkan bahwa Solar dan Pertalite saat ini dijual di bawah harga keekonomiannya, sehingga memunculkan beban kompensasi yang harus ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Untuk mencapai target pengurangan konsumsi, kebijakan pengendalian kategori konsumen akan diterapkan.

Dengan itu berarti, subsidi BBM akan lebih diarahkan kepada kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan, menghindari pemborosan, dan mengurangi penggunaan oleh rumah tangga kaya yang selama ini menikmati sebagian besar subsidi.

BACA JUGA: Pemerintah Lunasi Kompensasi BBM Bersubsidi Pertamina 2023 Rp43,52 Triliun

“Dalam jangka pendek, kebijakan transformasi yang dapat diterapkan .. 3. Pengendalian subsidi dan kompensasi atas Solar dan Pertalite yang berkeadilan dapat diterapkan dengan pengendalian kategori konsumen,” demikian dalam dokumen itu, dikutip Jumat (24/5/2024).

Pemerintah memproyeksikan bahwa pengurangan volume konsumsi Solar dan Pertalite sebesar 17,8 juta kiloliter per tahun dapat menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp67,1 triliun per tahun.

Kendati efisiensi anggaran bukan tujuan utama, kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong peran APBN yang lebih berkeadilan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

“Volume konsumsi Solar dan Pertalite terus meningkat, demikian juga beban subsidi dan kompensasinya dan mayoritas dinikmati oleh rumah tangga kaya. Di sisi lain, polusi udara yang bersumber dari gas buang kendaraan menduduki posisi teratas sekitar 32-57 persen,” bunyi dokumen tersebut.

“Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang dapat mengendalikan konsumsi BBM. Dengan pengendalian konsumen yang berkeadilan, diperkirakan dapat mengurangi volume konsumsi Solar dan Pertalite sebesar 17,8 juta KL per tahun.”

“Keseluruhan simulasi reformasi subsidi dan kompensasi energi ini diproyeksikan akan menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp67,1 triliun per tahun.”

Salah satu pertimbangan penting dalam transformasi BBM bersubsidi adalah kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat.

Pemerintah berupaya memastikan bahwa perubahan kebijakan tidak memberatkan masyarakat miskin dan rentan. Dengan demikian, implementasi kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap dan mempertimbangkan momentum yang tepat.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Usulan kenaikan UKT
Cak Imin Kritik Muhadjir Effendy Soal Usulan Kenaikan UKT
praperadilan Pegi Setiawan
Hakim Eman Sulaeman Minta Tanggapan ke Kuasa Hukum Pegi Setiawan dan Polda Jabar sebelum Buat Keputusan
Gala Bunga Matahari
Lirik Gala Bunga Matahari - Sal Priadi, Lagunya Bikin Mellow!
Fasilitas Hakim Pengadilan Tinggi
Komisi III DPR RI Kritik Fasilitas Hakim Pengadilan Tinggi Makasar yang Tidak Layak
Kebun Teh Tambi Wonosobo
Cicipi Lezatnya 5 Kuliner Dekat Kebun Teh Wonosobo Ini
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
FP1 MotoGP Jerman Bagnaia
Bagnaia Finish di Posisi 9 FP1 MotoGP Jerman 2024
Gempa Guncang Tanimbar gempa bumi aceh
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami
UU KIA kementrian PPPA
Jokowi Sahkan UU KIA, Kementrian PPPA Buat Turunannya
Cawagub Sumatera Utara
PKB Usung Nagita Slavina Jadi Pasangan Bobby Nasution di Pilkada Sumut