BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tari Reog Ponorogo, seni tari tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, memiliki cerita yang mengisahkan kisah Raja Kerajaan Bantarangin, Kelana Suwandana.
Berdasarkan buku Mengenal Kesenian Nasional 5 Reog oleh Kustopo, tarian ini mengisahkan perjalanan Raja Kelana Suwandana yang dicegat oleh Raja Kediri, Singabarong, dengan pasukan burung merak dan singa.
Properti Tari Reog Ponorogo
- Singabarong atau Dadak Merak: Merupakan unsur utama dalam pertunjukan Reog, berupa topeng kepala singa yang terbuat dari bulu merak. Dadak Merak simbolis kekuatan dan keindahan singa dan burung merak.
- Stagen Cinde: Kain sutera panjang berwarna merah yang terpakai sebagai selendang pengikat pembarong.
- Jarit atau Jarik: Kain panjang bermotif batik yang terpakai oleh penari-penari dalam pertunjukan.
- Udheng: Ikat kepala penari jathilan, dengan jenis udheng tapak dara atau gadhung melati.
- Celana Kepanjen: Celana hitam berbordir mante emas, biasanya berhias di bagian bawah.
- Epek Timpang: Sabuk berbahan beludru dengan hiasan bordir emas.
- Sampur: Kain selendang dengan ujung renda greji kuning dan merah.
- Kace: Kalung hiasan dari kain beludru dengan hiasan greji dan payet warna cerah.
- Srempang: Hiasan di sekitar bahu dengan hiasan greji kuning emas.
- Gelang Cakep: Hiasan pergelangan tangan dengan hiasan greji kuning emas dan payet warna cerah.
- Gelang Binggel: Gelang kaki berwarna kuning emas dengan corak cokelat atau hitam.
- Kuda Lumping atau Eblek: Kuda lumping putih yang terpakai oleh pemeran jathilan.
BACA JUGA : Mengenal Seni Pertunjukan Tradisional Barong dan Rangda Bali
Properti-properti ini tidak hanya sebagai aksesoris, tetapi juga melambangkan simbolisme dan keindahan dalam pertunjukan Reog Ponorogo.
Dengan kekayaan properti dan cerita yang mendalam, Tari Reog Ponorogo menjadi salah satu seni tradisional yang memukau dan memperkaya budaya Indonesia.
(Hafidah Rismayanti/Aak)