JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer buka suara terkait tingginya angka pengangguran yang dikabarkan mencapai satu juta orang dari lulusan sarjana di Indonesia.
Immanuel Ebenezer mengatakan, banyak dari para sarjana tersebut bukan tidak mampu bekerja, tetapi terhambat regulasi yang mempersulit mereka masuk ke dunia kerja profesional.
“Banyak narasi-narasi terkait 1 juta angka pengangguran sarjana.Ternyata pas kita lihat problemnya, ada misalnya kayak di tenaga kerja farmasi, kedokteran. Itu ada regulasi yang menghambat mereka untuk bekerja. Misalnya mereka harus ningkatin itu, istilahnya profesi,” kata Immanuel pria yang akrab disapa Noel kepada Merdeka, Senin (28/7).
Ia pun mengambil contoh dari sektor kesehatan seperti farmasi dan kedokteran. Lulusan dari jurusan tersebut umumnya masih harus melanjutkan pendidikan profesi sebelum bisa bekerja secara legal. Namun sayangnya, pendidikan profesi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Kerja profesi itu kan pakai uang lagi. Di sisi lain orang tua, keluarganya nuntut untuk yang lulus ini agar segera bekerja. Akhirnya nggak bisa bekerja, kenapa? Tuntutan untuk melanjutkan sekolah profesi nggak ada karena nggak ada uang,” jelasnya.
Noel menyebut, ada kasus di mana lulusan yang sudah menempuh sekolah profesi tetap tidak diluluskan karena praktik tidak sehat dalam sistem.
Bahkan, ia mengakui adanya indikasi mafia dalam dunia pendidikan profesi yang menghambat kelulusan.
“Belum, kalau pun sudah sekolah profesi. Berkali-kali mereka tidak diluluskan. Artinya ada mafia kesehatan, ada mafia regulasi di situ,” ujarnya.
Wamenaker menyatakan, pemerintah akan melawan mafia regulasi dan membongkar praktik-praktik tidak sehat yang selama ini menghambat tenaga kerja untuk masuk ke pasar kerja.
“Nah, sekarang kita dengan hadirnya pemerintah Pak Prabowo, mafia-mafia itu kita lawan. Apalagi saya ada menteri saya, ada wamen gue lawan tuh kayak gitu-gitu,” kata dia.
Sebagai Wakil Menteri, dia merasa memiliki mandat kuat untuk memberantas masalah tersebut. Doa bahkan secara terang-terangan menyatakan kesiapannya untuk bertarung melawan para pelaku mafia yang bermain di sektor ketenagakerjaan dan pendidikan profesi.
“Kita akan bongkar nanti. Karena ini harus kita mitigasi. Karena ini ada regulasinya nggak mungkin,” ujarnya.
(Dist)