Yenny Wahid Bongkar Rahasia Sukses Panjat Tebing Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Penulis: Aak

Yenny Wahid panjat tebing Indonesia
Ketua Umum FPTI Yenny Wahid bersama peraih medali emas dari cabor panjat tebing nomor speed, Veddriq Leonardo. (Instagram Yenny Wahid)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid blak-blakan membuka kunci kesuksesan cabang olahraga (cabor) panjat tebing Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Dari empat atlet panjat tebing Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo sukses memboyong medali emas di nomor speed dengan catatan waktu 4,75 detik, mengalahkan pemanjat China Wu Peng.

Keempat atlet tersebut terdiri dari dua putra dan dua putri yang diwakili oleh Veddriq Leonardo, Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Salsabillah, dan Desak Made Rita Kusumma Dewi.

Adapaun, Rahmad Adi gugur di fase kualifikasi setelah dikalahkan Veddriq. Sedangkan Desak Made gugur di babak perempatfinal, dan Rajiah gagal di fase semifinal termasuk perebutan medali perunggu.

Kendati demikian, meski hanya satu medali emas, prestasi ini sangat membanggakan bagi Indonesia. Terlebih, cabor panjat tebing baru kali ini dipertandingkan di level olimpiade, yakni di Olimpiade Paris 2024.

BACA JUGA: Di Tengah Keterbatasan, Atlet Panjat Tebing dan Angkat Besi Indonesia Raih Emas di Olimpiade Paris 2024

Kunci Sukses Panjat Tebing Indonesia

Yenny Wahid sebagai orang nomor satu di organisasi FPTI menjelaskan bahwa prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras federasi bersama tim kepelatihan melalui program pembinaan yang berkesinambungan.

Pembinaan tersebut dilakukan dari jauh-jauh hari sebelum turnamen tersebut digelar. Anak kedua dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menegaskan bahwa pembinaan yang berkesinambungan sangatlah penting.

“Yang jelas bahwa pembinaan berkesinambungan itu menjadi sangat penting. Atlet seperti Veddriq sendiri kita temukan sejak PON di Jawa Barat,” kata Yenny Wahid dalam keterangan resmi FPTI, dikutip Selasa (13/8/2024).

Yenny menjelaskan, para atlet selain mendapatkan pembinaan untuk berlatih, juga diikutsertakan dalam berbagai kompetisi internasional.

Maka Veddriq dan kawan-kawan pun sudah sangat terbiasa naik podium menjadi juara, sehingga proses tersebut menjadikan mental para atlet semakin kuat.

“Perjalanan kita panjang sekali, pembinaan dilakukan dengan terus digali potensinya, diasah lagi, dilatih, sampai masuk ke pelatnas, dikirim ke luar negeri untuk berlaga, ditempa lagi mentalnya, dan kemudian sering memenangkan kejuaraan internasional, terbiasa berada di podium, dan kemudian punya hasrat untuk terus berada di podium. Nah (semua) itu penting sekali,” ungkap Yenny.

Raihan prestasi dari olahraga panjat tebing kali ini, kata Yenny, tidak terlepas dari peran serta dan mimpi-mimpi para pemanjat tebing senior dan kepengurusan sebelumnya yang sudah menargetkan panjat tebing dipertandingkan di Olimpiade dengan target meraih medali emas.

“Harus diingat bahwa ini (capaian panjat tebing) adalalah akumulasi dari perjalanan panjang kita sampai pada akhirnya cabor panjat tebing bisa dilagakan di Olimpiade dan berhasil meraih medali emas,” ungkapnya.

Ke depan, harap Yenny, cabang olahraga panjat tebing bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah untuk meningkatkan pembinaan dan pengadaan sarana prasarana panjat tebing sampai ke tingkat daerah.

Sebab, FPTI masih mempunyai pekerjaan rumah yang sangat besar untuk terus melakukan pembinaan dan meningkatkan fasilitas beserta prestasi dari disipilin panjat tebing lainnya yakni untuk disiplin boulder dan lead supaya bisa tampil di olimpiade selanjutnya.

“Kita perlu agar pemerintah bisa membangunkan banyak fasilitas sampai ke daerah-daerah. Karena fasilitas itu kunci. Yang kedua pembinaan, terutama untuk lead dan boulder supaya bisa ikut berlaga di Olimpiade Los Angales mendatang,” tutup Yenny mengakhir wawancara.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
1956
JK: 4 Pulau Milik Sumut Masuk Aceh Sesuai UU 24/1956
1000152400
Antara Tugas, Tagihan dan Tuntutan Demokrasi: Catatan Mahasiswa Gen Z
04042018074530_0
Blackout atau Pemadaman Massal
1000152404
Generasi di Persimpangan: Mahasiswa Gen Z dan Krisis Akses Pendidikan Tinggi
1000152405
Di Balik Senyum, Ada Luka: Kesehatan Mental Gen Z di Era Digital
Berita Lainnya

1

Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Sinden

2

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

3

Quantum AI dan Perang Data: Dunia Dikuasai Algoritma Bagaimana dengan Manusia?

4

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Hongkong AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot

5

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia
Headline
Indonesia vs Iran
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Iran AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot
David da Silva Resmi Hengkang Dari Persib
David da Silva Resmi Hengkang Dari Persib
Fabio-Quartararo-7
Pengembangan Motor Jalan di Tempat, Fabio Quartararo Kirim Sinyal Hengkang dari Yamaha
guru sekolah rakyat
Pemerintah Butuh 1.554 Guru Sekolah Rakyat, Bakal Diangkat Jadi ASN!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.