WTA Lindungi Peringkat Pemain yang Ambil Cuti Perawatan Fertilitas

Penulis: Budi

Aryna Sabalenka (WTA)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dunia tenis wanita menorehkan sejarah baru dalam perjuangan kesetaraan dan hak reproduksi atlet.

Asosiasi Tenis Wanita (WTA) resmi meluncurkan kebijakan revolusioner yang memungkinkan para pemain untuk menjalani perawatan fertilitas tanpa kehilangan peringkat dunia mereka, menciptakan preseden penting dalam olahraga profesional.

Dikenal sebagai “Special Ranking Protection Rule for Fertility Protection”, aturan ini memungkinkan pemain untuk mengambil jeda dari kompetisi guna menjalani prosedur seperti pembekuan sel telur atau embrio, tanpa konsekuensi terhadap peringkat.

Ketika kembali bertanding, atlet diperbolehkan masuk hingga tiga turnamen menggunakan peringkat rata-rata 12 pekan sebelum cuti.

Langkah ini disambut hangat komunitas tenis, terutama karena menjadi bagian dari Family Focus Programme, inisiatif menyeluruh yang sebelumnya telah mencakup cuti melahirkan, perlindungan peringkat selama kehamilan, dan dukungan kesehatan mental.

Pemain top seperti Sloane Stephens, juara US Open, menyuarakan dukungan penuh terhadap langkah ini.

“Ini adalah momen penting dalam olahraga wanita. Akhirnya, kita diakui sebagai perempuan seutuhnya dengan hak untuk merencanakan keluarga tanpa rasa takut kehilangan karier,” katanya.

Baca Juga:

Elise Mertens Sabet Gelar WTA Kesembilan di Singapore Tennis Open 2025

Sementara itu, CEO WTA Portia Archer menekankan bahwa kebijakan ini lahir dari masukan langsung para pemain, yang selama ini terjebak antara tekanan kompetisi dan kebutuhan biologis untuk membentuk keluarga.

“Atlet wanita kini tak perlu memilih antara puncak karier dan mimpi menjadi seorang ibu. Kami ingin menciptakan ruang di mana keduanya bisa berjalan beriringan,” ujar Archer.

Dengan kebijakan ini, WTA menjadi federasi olahraga besar pertama yang secara eksplisit melindungi hak fertilitas pemain wanita, melampaui cuti hamil dan memasuki ranah yang lebih luas terkait hak reproduksi.

Kebijakan ini tak hanya berdampak pada dunia tenis, tapi juga berpotensi menjadi model inklusif bagi cabang olahraga lain, yang hingga kini masih kerap mengabaikan realitas biologis atlet wanita.

Melalui regulasi baru ini, WTA tidak hanya memberi perlindungan teknis lewat peringkat, tapi juga membuka pintu menuju olahraga yang lebih manusiawi, di mana karier, tubuh, dan pilihan hidup atlet perempuan dihormati tanpa kompromi.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Garut
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Garut
Desa Pasirmunjul
Desa Pasirmunjul Purwakarta Alami Tanah Bergerak, Ini Himbauan untuk Warga
Al Ghazali
Ternyata Ini Alasan Syifa Hadju dan Tissa Biani Tak Seragaman di Nikahan Al Ghazali
Akhmad Marjuki
Akhmad Marjuki Tegaskan Komitmen DPRD Jabar Kawal Transparansi Anggaran APBD 2024
ITB Pangan
Dari Lab ke Meja Makan: Mahasiswa ITB Tawarkan Solusi Pangan Lewat Fermentasi
Berita Lainnya

1

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

2

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

3

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter

4

Cristiano Ronaldo Kirim Jersey Bertanda Tangan untuk Donald Trump, Begini Isinya

5

Sejarah Baru Dimulai, Oxford United dan Port FC Dipastikan Tampil di Piala Presiden 2025
Headline
Suar Mahasiswa Awards
Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung
Jembatan Layang Nurtanio Mangkrak, Farhan Desak Pemerintah Pusat Segera Tuntaskan
Jembatan Layang Nurtanio Mangkrak, Farhan Desak Pemerintah Pusat Segera Tuntaskan
LG9_7834
Honda Dapat Angin Segar di Akselerasi, Joan Mir Minta Solusi Mesin RC213V Dikebut
4 Pulau Resmi Kembali Milik Aceh, Ini Potensi Bisnis dan Wisatanya
4 Pulau Resmi Kembali Milik Aceh, Ini Potensi Bisnis dan Wisatanya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.