Pemicu Kanker! WHO Batasi Asupan Pemanis Buatan Aspartam

pemanis buatan aspartam 17-7-2023
illustrasi (Walpapper Flare)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis anjuran batas kandungan pemanis buatan aspartam untuk makanan serta minuman. Imbauan ini disampaikan WHO melalui rilis resminya pada Sabtu (15/7/2023).

Takaran pemanis untuk makanan dan minuman dianjurkan secara maksimal 40 mili gram (MG). Adanya kajian yang dikeluarkan WHO ini, untuk menimalisir resiko efek buruk pada kesehatan manusia.

Penilian dampak kesehatan dari pemanis non gula aspartam berdasarkan kajian Badan Internasional untuk Penelitiasn kanker (IARC) beserta Komite Pakar Gabungan tentang Bahan Aditif Pangan  (JECFA) WHO dan FAO.

Pemanis Buatan Aspartam

Aspartam merupakan pemanis buatan yang bersifat kimia telah banyak digunakan untuk perisa makanan dan minuman sejak tahun 1980-an. Terermasuk penggunaan pada minuman diet, gelatin, es krim, obat-obatan, hingga pasta gigi.

IARC mengategorikan aspartam karsinogenik bagi manusia  (IARC Group 2B). Karsinegonitas atau proses pembentukan kanker dan JECFA, yang dapat diperoleh oleh tubuh setiap harimya 40 mg per kg berat badan.

BACA JUGA: Dampak Berlebihan Mengkonsumsi Minuman Boba, Bahaya!

“Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian secara global. Setiap tahun, satu dari enam orang meninggal karena kanker,” kata Direktur Departemen Nutrisi dan Keamanan Makanan WHO, Dr. Francesco Branca, dikutip dari laman resmi WHO.

Ia menjelaskan, ilmu pengetahuan terus berprogres untuk menilai faktor pemicu kanker dengan tujuan untuk mengurangi kematian akibat kanker.

“Kajian aspartam ini menunjukkan meskipun keamanan bukan perhatian utama pada dosis yang biasa digunakan, ada efek potensial yang ditemukan. Ini perlu diselidiki melalui penelitian yang lebih banyak dan lebih baik,” ujarnya.

Pada kajian tersebut menyampaikan, IARC dan JECFA melakukan pemantauan independen namun saling membantu untuk menilai potensi bahaya karsinogenik dan resiko lainnya mengenai aspartam. Tinjauan tersebut menjadi kali pertama  IARC mengevaluasi aspartam dan ketiga untuk JECFA.

“Setelah meninjau literatur ilmiah yang tersedia, evaluasi mencatat keterbatasan bukti yang tersedia untuk kanker dan efek kesehatan lain,” jelasnya.

(Saepul/Aak)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
b5o8pt67g5kkjfepescq
Menangkan Gelar Grand Slam Pertama Australian Open 2025, Ini Kata Madison Keys
jamie-vardy-leicester-city-celebrates-966857523-4258622712
Usia Hanya Angka, Jamie Vardy Samai Rekor Cristiano Ronaldo
Lionel Messi
Lionel Messi Dikecam Usai Aksi Kontroversial Terhadap Penggemar Meksiko
Selancar di Pantai Indonesia
6 Pantai di Indonesia dengan Ombak Terbaik untuk Selancar
Kelenteng Welahan Jepara
5 Fakta Menarik Kelenteng Welahan di Jepara

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan

3

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Headline
Foto-Resmi-Riders-Pertamina-Enduro-VR46-Racing-Team
VR46 Ducati Pasang Target Tinggi di MotoGP 2025
ONIC Philippines
ONIC Philippines Raih Juara MLBB World Championship Challenge 2025
Radja Nainggolan Kokain
Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Terjerat Kasus Kokain, Diringkus Polisi Belgia!
034383500_1436196449-Emilia_Contessa
Legenda Musik Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.