BANJAR, TEROPONGMEDIA.ID — Wayang Geugeus menjadi kesenian tradisional khas Kota Banjar, Jawa Barat. Wayang Geugeus merupakan kreasi seni baru dari Pulo Majeti.
Penciptaan kreasi wayang ini terinspirasi dari seremoni budaya Ngabumi. Wayang Geugeus menjadi simbol Dewi Saripohaci yang dianalogikan ke dalam padi yang disimpan dalam satu ikatan.
“Ikatan padi dalam bahasa Sunda disebut ‘geugeus’. Berdasarkan itulah, seniman Pulo Majeti membuat karya seni baru dengan properti geugeusan padi,” mengutip laman Pemkot Banjar, Senin (26/5/2025).
Wayang jerami ini pertama kali diperkenalkan pada karnaval HUT RI ke-78 lalu, dan langsung menyita perhatian publik.
Dengan tinggi sekitar 1,5 meter, wayang ini dibentuk dari anyaman jerami yang dirangkai sedemikian rupa hingga menyerupai sosok dewi kesuburan.
Wayang Geugeus ditampilkan sebagai upaya para seniman melestarikan kearifan lokal melalui medium seni kontemporer.
BACA JUGA
Melestarikan Seni Tradisi Indramayu: Wayang Kulit, Berokan, Jaran Lumping
Kolaborasi Wayang Potehi dan Wayang Golek di Ciamis
Wayang Geugeus tidak hanya menjadi karya estetis, tetapi juga sarana edukasi budaya bagi generasi muda.
Pulo Majeti sebagai komunitas seni terus mengembangkan karya ini, berencana menggelar workshop pembuatan wayang jerami untuk pelajar.
Aan Andriana, pencipta Wayang Geugeus berharap seni pertunjukkan ini menjadi ikon baru kesenian Kota Banjar.
(Aak)