Waspada! Stunting Memiliki Dampak Serius untuk Masa Depan Anak

Dampak Stunting
Stunting pada anak, akan memiliki dampak panjang yang memiliki perhatian serius. (Sumber foto: pexels)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Stunting merupakan proses gagal tumbuh pada anak, ditandai dengan tinggi badan anak yang di bawah rata-rata atau standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Stunting memerlukan perhatian yang serius, karena akan berdampak pada jangka panjang anak.

Proses gagal tumbuh sendiri mulai dari masa janin sampai usia 2 tahun. Lebih dari usia tersebut memperbaiki gangguan tumbuh kembang anak akan lebih sulit. Stunting bukan hanya mempengaruhi penampilan fisik, melainkan banyak hal buruk yang akan terjadi pada jangka panjang anak.

1. Gangguan Kognitif

Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko kemampuan kognitif yang rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi stunting sering dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih rendah pada usia sekolah.

Dampak stunting tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan intelektual anak.

2. Kesulitan Belajar

Stunting dapat mempengaruhi tingkat fokus dan konsentrasi anak, mengakibatkan kesulitan belajar.

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang berperawakan pendek cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang lebih rendah, memengaruhi prestasi akademis mereka.

3. Rentan Terhadap Penyakit Tidak Menular

Dampak stunting pada kesehatan anak membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit tidak menular saat dewasa, termasuk obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi.

Hubungan antara stunting dan penyakit tidak menular masih menjadi fokus penelitian.

4. Kekebalan Tubuh Rendah

Stunting terkait dengan rendahnya kekebalan tubuh, yang dapat disebabkan oleh malnutrisi.

Asupan nutrisi yang buruk dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi berulang.

5. Performa Rendah di Dewasa

Dampak stunting juga dapat terlihat pada produktivitas dan performa kerja saat anak menjadi dewasa.

Orang dewasa dengan tubuh pendek cenderung memiliki performa dan produktivitas kerja yang lebih rendah, berdampak pada penghasilan ekonomi yang lebih rendah.

Dengan begitu banyak dampak yang mungkin dialami anak, stunting memerlukan perhatian serius dari orang tua. Faktor genetik bukanlah satu-satunya penyebab tubuh pendek, faktor lingkungan seperti status gizi dan penyakit anak juga memainkan peran penting.

Orang tua perlu memastikan bahwa anak memiliki status gizi yang memadai sejak dini, dengan memonitor asupan nutrisi ibu hamil dan memberikan perhatian khusus pada gizi anak hingga usia 2 tahun.

BACA JUGA: Tahukah Bunda, Alpukat Ternyata Bisa Dijadikan Menu MPASI Buat Bayi?

Melalui pemahaman mengenai dampak jangka panjang stunting pada anak, setiap orang tua dapat berperan aktif menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Dampak stunting pada anak dapat diminimalkan dengan tindakan pencegahan yang tepat. Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama dan pemberian pendamping ASI (MPASI) dapat menjadi solusi pertama pencegahan stunting.

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Shin Tae Yong
Shin Tae Yong Dikabarkan Kembali ke PSSI, Ternyata Hanya April Mop!
Aturan Baru Kebun Binatang Bandung Botram Dilarang Saat Lebaran, Ini Kata Pihak Kebun Binatang
Aturan Baru Kebun Binatang Bandung, Botram Dilarang
Bandung Zoo masih Jadi Primadona Pengunjung saat Libur Lebaran
Bandung Zoo masih Jadi Primadona Pengunjung saat Libur Lebaran
i (1)
UFC 314: Pertarungan Geoff Neal vs Carlos Prates Dibatalkan
Dubai-2025-WTA-Final-Andreeva-Trophy-3-1024x682
Legenda Baru? Mirra Andreeva Siap Merebut Tahta Tenis Dunia
Berita Lainnya

1

Kabar Duka, Aktor Ray Sahetapy Tutup Usia

2

Marc Klok Ikut Tradisi Bagi-Bagi THR di Hari Raya Idulfitri Kali Ini

3

Pertama Kalinya Rasakan Momen Hari Raya Idulfitri, Begini Reaksi Tyronne del Pino

4

DUARR! Petasan 8 Kg Meledak 2 Warga Luka Parah, Jari Tangan Putus

5

Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Wanokaka NTT
Headline
arus balik lebaran 2025-1
Jusuf Hamka Gratiskan Tarif Tol Cisumdawu Saat Arus Balik Lebaran 2025!
Satgas Anti Premanisme Tak Berfungsi, Getok Parkir Masih Berkeliaran, Kok Bisa?
Satgas Anti Premanisme Tak Berfungsi, Getok Parkir Masih Berkeliaran, Kok Bisa?
Kota Bandung Siapkan Lonjakan Wisatawan di Momen Libur Lebaran
Kota Bandung Siap Hadapi Lonjakan Wisatawan di Momen Libur Lebaran
alex-marquez-motogp-portugal-2023-motogp-2023-portimao-gresini-racing_169
Pimpin Klasemen MotoGP 2025, Alex Marquez Akui Jalan Masih Panjang

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.