Waspada! Modus Terbaru Penipuan Undangan Online, Incar Kode OTP

Penipuan Undangan Online
Penipuan Undangan Online.(Ilustrasi: UPT Undikhsa).

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Masyarakat telah lama dikenalkan dengan modus penipuan menggunakan link dan APK palsu yang meniru berbagai undangan online, kurir paket, hingga BPJS. Namun, penjahat siber terus berkembang, menciptakan modus baru yang lebih canggih.

Pakar siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mendeteksi modus terbaru yang meresahkan masyarakat, khususnya melalui undangan online. Modus ini dirancang untuk mencuri Kode One Time Password (OTP) yang digunakan untuk memverifikasi akun penting seperti rekening dan akun bank.

Dalam modus ini, penjahat siber memodifikasi undangan online menjadi lebih meyakinkan. File yang dikirimkan sangat mirip dengan undangan online asli yang sering diterima oleh masyarakat. Tidak ada embel-embel APK, tidak diminta untuk menginstal sebelum melihat isinya, membuatnya sulit dibedakan dari undangan asli.

“Kunci dari modus ini adalah munculnya pop-up yang meminta izin akses untuk ‘mengirim dan melihat pesan’ saat membuka undangan dalam waktu cukup lama. Izin ini menjadi gerbang bagi pencuri untuk mengakses data ponsel korban, termasuk mencuri OTP pada fitur SMS,” kata Alfon melansir Uzone, Minggu (12/11/2023).

BACA JUGA: Waspada! 5 Modus Penipuan Online, Ada yang Lewat Email

Alfons menjelaskan, bahwa jika akses ini disetujui, hacker dapat membaca data SMS ponsel korban. SMS OTP dari layanan perbankan, WhatsApp, dan layanan lainnya kemudian akan dikirimkan ke akun Telegram penipu. Hal ini dapat membuka akses bagi penipu untuk melakukan transaksi, termasuk pencurian dana dari rekening korban.

“Untuk mencegah modus terbaru penipuan undangan online ini, masyarakat dapat mengambil beberapa langkah. Sistem Google sendiri akan memberikan peringatan jika ada upaya menginstal aplikasi di luar Google Play Store. Jika pengguna melihat notifikasi ini, sebaiknya memilih ‘Tidak’ dan tidak melanjutkan instalasi,” katanya.

Pengguna juga, lanjut Alfon, dapat menonaktifkan fitur instalasi aplikasi dari luar Play Store. Ini dapat dilakukan melalui Pengaturan, kemudian pilih “Install Aplikasi Tak Dikenal” dan matikan toggle di aplikasi-aplikasi yang umum digunakan, seperti WhatsApp, Chrome, SMS, Telegram, Zoom, dan lainnya.

Untuk memastikan keamanan ponsel, pengguna dapat memeriksa izin SMS di Pengaturan, memeriksa aplikasi mana yang memiliki hak untuk membaca, mengirim, dan menampilkan SMS. Jika ada aplikasi mencurigakan, seperti yang terkait dengan “Undangan Pernikahan,” segera uninstall.

Alfons menekankan bahwa jika aplikasi sudah terlanjur diinstal atau izin akses telah diberikan, kemungkinan besar akun atau perangkat korban sudah berhasil dieksploitasi.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi korban untuk segera mengunjungi penyelenggara layanan finansial, mengganti PIN atau kode keamanan, dan melakukan verifikasi berlapis,” tukasnya.

 

(Budis)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Patung Terbesar di Bali
Seni dan Simbol Patung Garuda Wisnu Kencana Bali
Puncak Sikunir
Tiket Masuk, Lokasi dan Sejarah Puncak Sikunir Wonosobo
Cara Mendaftar Ruang Guru
Cara Mendaftar dan Verifikasi Akun Ruang Guru
Cara Bikin Link Google Drive
Memahami Cara Bikin Link Google Drive, Permudah Berbagi File
Batu Bolong Canggu
Harga Tiket, Lokasi dan Daya Tarik Pantai Batu Bolong Canggu Bali
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Gunung Semeru Jawa Timur Erupsi Pagi Ini
Gunung Semeru Jawa Timur Erupsi Pagi Ini
Versace adalah
Simbol Medusa pada Logo Versace, Ini Arti dan Sejarahnya
Oli Sykes drop dead
Oli Sykes Luncurkan Koleksi Fesyen Terbaru Rayakan 20 Tahun Drop Dead
Merih Demiral Euro 2024
Perayaan Gol Merih Demiral di Euro 2024 Picu Kontroversi, UEFA Turun Tangan