BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Situasi di kawasan Sukahaji, Bandung, semakin memanas setelah kehadiran sejumlah pihak asing yang mengklaim diri sebagai perwakilan masyarakat setempat.
Ketegangan yang terjadi tidak berakar dari perselisihan antarwarga, melainkan dari kemunculan kelompok-kelompok asing yang tidak dikenal oleh warga asli yang sudah lama tinggal di daerah tersebut.
Seorang ibu yang sudah puluhan tahun tinggal di Sukahaji, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kebingungannya ketika bertemu dengan wajah-wajah asing yang mengaku mewakili warga sekitar.
“Kita hidup berdampingan di sini sudah lebih dari 20 tahun. Tahu siapa-siapa. Tapi tadi itu, saya sendiri tidak mengenal satu pun dari mereka,” ujar ibu tersebut dengan nada bingung saat ditemui di lokasi, Senin (21/4/2025).
Ibu tersebut menegaskan bahwa kericuhan yang terjadi tidak disebabkan oleh gesekan antarwarga, melainkan oleh kelompok asing yang mengatasnamakan warga Sukahaji.
Dia menjelaskan bahwa selama ini, masyarakat setempat menjaga ketertiban dan ikut mengawasi aktivitas pembangunan serta pekerjaan yang ada di kawasan tersebut.
Namun, tanpa pemberitahuan sebelumnya, sekelompok orang datang dan menciptakan kekacauan yang memicu ketegangan dan rasa tidak aman di kalangan warga.
Seorang bapak warga lainnya yang juga ditemui di lokasi memberikan peringatan kepada jurnalis untuk segera meninggalkan area demi keselamatan.
“Lebih baik jangan ke sini dulu. Keadaan belum kondusif. Kita juga bingung, mereka mengaku-ngaku warga, tapi kita nggak kenal,” ujarnya serius.
BACA JUGA:
Sengketa Sukahaji, Dedi Mulyadi Tawarkan Rp6 Miliar untuk Kontrakan Warga
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa sekitar pukul 11.30 siang, sejumlah warga, terutama ibu-ibu bersama kelompok solidaritas, mulai berdatangan ke bekas bangunan yang sebelumnya diduga dibakar oleh kelompok yang dicurigai sebagai ormas bayaran dari pihak perusahaan.
Mereka berkumpul untuk meminta kejelasan mengenai aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Ketegangan semakin meningkat tajam sekitar pukul 12.00 siang. Kelompok yang diduga ormas bayaran mulai bersikap kasar.
Mereka tidak hanya membentak ibu-ibu dan anak-anak, tetapi juga secara brutal memukuli salah seorang anggota solidaritas yang hadir untuk membantu warga. Aksi kekerasan tersebut mengejutkan semua orang yang berada di lokasi.
Dalam kondisi yang penuh ketegangan ini, seorang bapak warga Sukahaji menyatakan bahwa mereka sangat membutuhkan dukungan dari kelompok solidaritas yang selama ini berjaga di lahan tersebut.
Kehadiran pihak luar yang tidak dikenal, disertai intimidasi dan kekerasan, telah membuat warga merasa tidak aman di tempat tinggal mereka.
(Kyy/Budis)