BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) di Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
Menurut Wahyu Andre Maryono, pengurus RT 18 RW 14 di Klaster Shinano, setidaknya 18 RT dengan total sekitar 25.000 kepala keluarga (KK) terdampak.
Dari 20 klaster yang ada, sembilan di antaranya mengalami dampak paling parah, yakni Klaster Shinano, Mahakam, Savoy, La Seine, Yarra, South Thames, North Thames, South Mississippi, dan North Mississippi.
“Sebagian klaster lain terkadang mencium bau, tergantung arah angin,” ujar Wahyu, dikutip dari Antara Selasa (19/3/2025).
Selain bau busuk, warga juga sering melihat asap hitam pekat serta menemukan serpihan kertas yang terbawa angin dari RDF Rorotan.
Dengan jarak hanya sekitar 800 meter dari perumahan, bukan hanya warga JGC yang terdampak, tetapi juga masyarakat di perkampungan sekitar.
Keluhan bahkan datang dari anak-anak. Seorang bocah bernama Kefas (5) menulis surat menggunakan pensil di selembar kertas buku tulis untuk menyampaikan protesnya.
“Bapak, hari ini bau sampah sampai Kefas enggak doyan makan,” tulisnya.
Dalam surat itu, ia juga meminta agar fasilitas pengolahan sampah dipindahkan jauh dari permukiman. Surat tersebut kemudian difoto oleh orang tuanya dan dikirim ke Wahyu sebagai ketua RT setempat.
RDF Plant Rorotan sendiri merupakan fasilitas pengolahan sampah yang menghasilkan bahan bakar alternatif untuk industri semen, menggantikan batu bara.
Dengan kapasitas pengolahan hingga 2.500 ton sampah per hari, fasilitas ini dapat memproduksi sekitar 875 ton bahan bakar sehari. Namun, dampak lingkungan yang dirasakan warga kini menjadi sorotan utama.
Keluhan ini menambah daftar panjang persoalan pengelolaan sampah di ibu kota, yang kerap berbenturan dengan kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.
(Budis)