JAKARTA,TM.ID: Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa Pemilu 2024 hanya akan sukses khususnya dalam mendorong kematangan demokrasi Indonesia, apabila bertumpu pada paradigma kolaborasi dan budaya gotong royong. Artinya, seluruh pemangku kepentingan, termasuk partai politik sebagai peserta Pemilu berpartisipasi aktif dalam menciptakan beragam program dan gagasan untuk kemajuan bangsa.
“Ini dapat kita capai bila perhelatan akbar ini diselanggarakan di atas panggung yang disangga oleh paradigma kolaboratif yang berbasis pada budaya gotong royong,” tegas Wapres saat menghadiri Peringatan HUT ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Sekolah Partai DPP PDIP, Jl. Lenteng Agung Raya, Jagakarsa, Jakarta, Rabu (10/01/2024).
BACA JUGA: HUT ke-51 PDIP Hari Ini Undang Ma’ruf Amin, Tak Dihadiri Jokowi
Terlebih, sambung Wapres, Pemilu 2024 akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Untuk itu, pemimpin nasional yang terpilih nantinya haruslah negarawan yang mengerti persoalan kebangsaan, visioner, dan mampu memimpin seluruh komponen bangsa, sehingga Indonesia menjadi negara yang lebih maju, sejahtera, dan disegani dunia” ungkap Wapres mengutip wapresri.
Menurutnya, Rakyat Indonesia berhak mendapatkan gagasan-gagasan kebangsaan dan program-program kemajuan bangsa di tengah-tengah tantangan dunia yang tidak mudah saat ini.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan seluruh peserta Pemilu turut mewujudkan Pemilu 2024 berjalan dengan aman, damai, dan berkualitas. Tidak hanya itu, seluruh pihak juga diharapkan menerima siapapun yang terpilih menjadi pemimpin seusai perhelatan pesta demokrasi tersebut.
“Siapa pun yang memenangkan Pemilu adalah pemimpin terbaik berdasarkan pilihan rakyat Indonesia. Untuk itu, mari sama-sama kita dukung dan hormati,” pesannya.
Wapres pun mengingatkan bahwa sebagian suara rakyat ada di pihak yang tidak memenangkan kontestasi Pemilu. Namun, mereka tetaplah rakyat Indonesia yang harus dirangkul dan diayomi oleh pihak yang berkuasa ke depan.
“Terakhir, komitmen untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik sepatutnya tidak terhenti ketika perhelatan Pemilu berakhir. Merawat demokrasi harus dilakukan secara terus-menerus, dan hal ini merupakan tugas kita bersama, termasuk partai politik,” tandasnya.
(Usk)