BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekolah Dasar Beitanghe di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur, telah menyiapkan kursi tidur untuk para muridnya menjelang awal semester musim gugur 2024.
Saat kembali ke sekolah, mereka mendapati meja dan kursi biasa mereka telah diganti dengan set meja-kursi serbaguna yang dapat diubah menjadi tempat tidur darurat.
Set meja-kursi ini ditempatkan di seluruh 16 ruang kelas untuk dua jenjang kelas di sekolah tersebut. Xu Jiaoxiang, wakil kepala sekolah, mengatakan bahwa ide ini muncul dari permintaan orang tua yang menginginkan anak-anak mereka dapat beristirahat dengan efektif selama jam tidur siang.
Sekolah Beitanghe telah menyusun jadwal khusus untuk tidur siang, mulai pukul 12.00 hingga 12.55. Dengan waktu tidur siang setidaknya 30 menit, para murid diharapkan dapat memulihkan energi dan siap untuk kegiatan belajar pada sore hari.
Praktik ini merupakan bagian dari upaya otoritas pendidikan di Distrik Binjiang untuk memenuhi kebutuhan istirahat murid. Sebanyak 13 sekolah di distrik tersebut dipilih untuk menjadi lokasi uji coba penggunaan set meja-kursi lipat.
Memperkenalkan fasilitas tidur siang bagi murid kini menjadi tren di sekolah dasar dan menengah di China. Sekolah-sekolah di Distrik Beilun di Ningbo, Provinsi Zhejiang, juga telah dilengkapi dengan set meja-kursi serupa.
Sediakan 10 ribu kursi lipat
Li Haida, kepala Departemen Pendidikan Distrik Beilun, mengatakan lebih dari 10.000 set meja-kursi telah ditempatkan di sekolah-sekolah di distriknya.
Upaya ini sejalan dengan dokumen Kementerian Pendidikan China tahun 2021. Peraturan ini mendesak sekolah dan otoritas daerah untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan murid tidur siang dengan efektif.
Sebelumnya, banyak murid terpaksa tidur di meja, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti perubahan tulang belakang.
Di Provinsi Guangdong, Sekolah Menengah No.5 Guangzhou telah menerapkan sistem tidur siang yang terstruktur selama lebih dari satu dekade. Para murid terbiasa mengatur meja dan mengeluarkan tikar tidur dengan tertib, siap tidur siang dalam waktu kurang dari 10 menit.
Membiasakan murid mempersiapkan sendiri kegiatan tidur siang mereka dapat membantu menumbuhkan kesadaran akan manajemen diri. Kata Qiu Zhijian, kepala sekolah di Sekolah Menengah No.5 Guangzhou.
BACA JUGA : Vicky Shu Tukar Panggung dengan Kursi Wakil Bupati, Rela Terima Gaji Rp1,8 Juta?
Namun, para guru menekankan bahwa tidak ada satu metode yang cocok untuk semua sekolah. Solusi yang ideal harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah.
Mereka juga menekankan bahwa memastikan jam tidur siang dan kualitas tidur murid harus dengan kebijakan reformasi pendidikan lainnya yang bertujuan untuk meringankan beban para pelajar.
(Hafidah Rismayanti/Usk)