JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Netizen dihebohkan dengan kemunculan video parade kapal sound horeg, di laut wilayah Pacitan, Jawa Timur.
Fenomena yang disebut “battle sound horeg” ini menampilkan kapal-kapal mengelilingi perairan sambil berlomba memamerkan suara keras dari kapal masing-masing yang membawa speaker besar.
Meski sebagai ajang hiburan, para peneliti kelautan menyikapi dengan serius, karena dampak bagi kehidupan laut. NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), lembaga penelitian kelautan asal Amerika Serikat, menyebut bahwa kebisingan seperti ini dapat mengganggu sistem komunikasi mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba.
“Gangguan ini bisa menyebabkan stres, perubahan perilaku, bahkan kematian pada satwa laut,” tulis hasil kajian NOAA, sebagaimana dikutip dalam unggahan Instagram @fakta.indo.
Tak hanya berdampak untuk mamalia laut, getaran keras dari speaker raksasa yang diputar di atas kapal juga berpotensi merusak struktur halus terumbu karang.
BACA JUGA:
Insiden Fatal: Kru Sound Horeg Tewas Akibat Kesetrum dan Jatuh dari Truk
Anak Muda Bangunkan Sahur Blokade Jembatan di Kalsel, Netizen: Generasi Emas!
Terumbu karang merupakan habitat penting bagi ribuan spesies laut, dan kerusakannya bisa mengganggu rantai makanan serta kelestarian ekosistem bawah laut secara keseluruhan.
Lokasi battle sound horeg yang viral tersebut diketahui berada di perairan Pasuruan, Jawa Timur. Tepatnya di wilayah Desa Wates, Kecamatan Nguling dan Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Fenomena ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Di satu sisi dianggap sebagai bentuk ekspresi budaya dan hiburan lokal, namun di sisi lain membawa ancaman nyata terhadap keberlanjutan ekosistem laut Indonesia.
(Saepul)