BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Max Verstappen membantah kabar adanya pertengkaran antara manajernya, Raymond Vermeulen, dengan penasihat senior Red Bull Racing, Helmut Marko, usai hasil mengecewakan di Grand Prix F1 Bahrain.
Spekulasi muncul setelah analis Sky Sports, Ted Kravitz, melihat Vermeulen dan Marko terlibat percakapan intens di paddock sesaat setelah balapan. Dalam komentarnya, Kravitz menyebut Vermeulen tampak memberikan “sebagian pikirannya” kepada Marko dalam diskusi yang memanas.
Verstappen finis di posisi keenam dalam balapan pembuka musim tersebut, setelah mengalami dua pit stop yang lambat.
Ia berhasil menyalip Pierre Gasly dari Alpine di lap terakhir untuk mengamankan posisi tersebut. Performa tim yang kurang maksimal itu disebut-sebut menjadi pemicu ketegangan di internal Red Bull.
Bahkan, dikabarkan terjadi ‘pertemuan krisis’ antara Christian Horner, Pierre Wache, Verstappen, Marko, dan Vermeulen untuk membahas hasil balapan.
BACA JUGA:
Red Bull Dominasi F1 GP Jepang setelah Max Verstappen Sukses Merebut Kemenangan
Namun dalam konferensi pers FIA, Verstappen membantah bahwa percakapan tersebut adalah bentuk pertengkaran.
“Sepengetahuan saya, mereka hanya berdiskusi tentang berbagai hal, dan saya pikir itu wajar saja,” ujar Verstappen, Kamis (17/4/2025).
“Sekarang, jika seseorang melihatnya dari kejauhan, orang bisa menafsirkannya dengan cara mereka sendiri, bukan? Saya rasa kami semua merasa frustrasi dengan hasil dan berbagai hal yang tidak berjalan sesuai rencana saat balapan,” elasnya.
Verstappen menambahkan bahwa diskusi antara Vermeulen, Marko, bahkan Christian Horner adalah bentuk kepedulian terhadap tim.
“Pada akhirnya, kami semua peduli. Kami peduli pada tim, pada orang-orang, dan pada hasil. Jadi saya rasa itu hal yang cukup normal,” pungkasnya.
(Budis)