BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Sebanyak 34 unit Tesla Cybertruck menjadi sasaran vandalisme dan makian kepada Elon Musk yang tak terbantahkan di sebuah tempat parkir di Florida, Amerika Serikat (AS).
Peristiwa tersebut menjadi sorotan publik karena bukan hanya pengerusakan, sekaligus mereka melontarkan kata-kata sumpah serapah yang ditujukan kepada CEO Tesla, Elon Musk.
Memuat Livemint, berdasarkan laporan NBC Miami mengungkapkan, seluruh kendaraan tersebut masih dalam kondisi sempurna pada Kamis lalu saat malam hari. Akan tetapi, pengerusakan terjadi pada Jumat pagi.
Video yang memperlihatkan kondisi kendaraan imbas pengerusakan ini juga tersebar di Instagram oleh akun @onlyindade. Dalam video itu, terlihat banyak Tesla Cybertruck berbaris satu demi satu dengan pesan sumpah serapah yang sama terhadap Elon Musk.
BACA JUGA: Elon Musk Ungkap Bocoran Senjata Baru Tesla, Mobil hingga Robotaxi
Video bermuatan kebencian itu dengan cepat menyebar di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen yang menyayangkan aksi vandalisme tersebut.
Laporan terbaru dari Electrek mengungkapkan, Tesla sementara menghentikan pengiriman Cybertruck karena masalah dengan motor wiper kaca depan kendaraan.
Pengumuman itu menyatakan, bahwa masalah ini dapat menjadi alasan mengapa banyak Cybertruck berkumpul dalam jumlah yang besar di tempat parkir. Kejadian itu menambah rumit karena adanya keterlambatan pengiriman yang sudah ditunggu-tunggu oleh para konsumen.
Pengiriman Tesla Cybertruck berlangsung awal tahun ini. Lebih dari empat tahun setelah truk pikap EV pertama kali oleh Elon Musk. Namun, proses pengiriman ini tidak berjalan mulus, dengan berbagai masalah teknis yang muncul di tengah jalan.
Masalah itu salah satunya adalah motor wiper kaca depan menjadi contoh terbaru dari tantangan produksi merk kendaraan listrik kepunyaan Elon Musk.
Dalam kondisi ini, pemegang saham Tesla baru-baru ini mendukung paket bersejarah senilai $56 juta untuk CEO Elon Musk. Mereka juga mendukung relokasi domisili hukum perusahaan dari Delaware ke Texas.
Persetujuan kesepakatan gaji besar-besaran ini menandai tonggak penting dalam sejarah perusahaan AS, yang bertujuan untuk mengamankan komitmen jangka panjang Musk terhadap Tesla di tengah tantangan hukum yang sedang berlangsung.
Voing tersebut terjadi saat kekhawatiran pemegang saham dan perselisihan hukum seputar paket gaji awal tahun 2018, yang baru-baru ini batal oleh pengadilan Delaware.
Keputusan ini mendorong dewan direksi Tesla untuk mencari penguatan melalui dukungan pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak kontroversi, para pemegang saham masih percaya pada visi dan kepemimpinan Elon Musk.
(Saepul/Budis)