Usai Lebaran, Ratusan Warga Pindah dari Kabupaten Bandung

Penulis: avila

Ratusan Warga Pindah dari Kabupaten Bandung
Ilustrasi.-Pendatang tiba di suat Kota )bing)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

KAB. BANDUNG, TEROPONGMEDIA — Ratusan warga Kabupaten Bandung keluar dari wilayah beribukota Soreang itu pasca lebaran 2025.

Berdasar data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 886 orang Kabupaten Bandung memilih pindah atau keluar dan 578 orang datang dari kota maupun provinsi lain.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung Yudi Abdurahman merinci, dari 886 warga yang keluar, sebanyak 638 pindah ke kabupaten/kota lain. Sementara, 248 orang lainnya berpindah ke provinsi lainnya.

Namun begitu, Kabupaten Bandung kedatangan 578 orang yang berasal dari kabupaten/kota maupun provinsi di luar Jawa Barat.

“Untuk pendatang itu ada dua pertama yang sifatnya non permanen jadi yang selamanya tidak menetap, kemudian ada yang permanen. Pendatang ini masih ruang lingkup Jawa Barat. Data pendatang non permanen yang datang ke Kabupaten Bandung hanya lima orang,” tuturnya.

Baca Juga:

Hari Bumi, DLH Kabupaten Bandung Tanam 100 Pohon Endemik

Peringati Hari Jadi ke-384, Renie Rahayu Ajak Warga Bangun Kabupaten Bandung Lebih BEDAS

Menurutnya, pendatang baru non permanen atau tidak ke Kabupaten Bandung masih terbilang sedikit, lantaran Kabupaten Bandung tidak memiliki terminal yang menghubungkan antar kabupaten/kota atau provinsi.

“Jadi kita tidak melakukan kegiatan di terminal,” ucapnya.

Yudi menjelaskan, data tersebut berdasarkan mekanisme surat pindah yang diterima pihak desa dan berkoordinasi dengan Disdukcapil Kabupaten Bandung.

“Kita kerja sama dengan desa, karena mereka itu yang datang biasanya meminta data surat keterangan domisili. Kita koordinasi dengan pihak desa untuk melakukan pendataan pendatang dari luar,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait alasan kedatangan warga dari kota/kabupaten atau dari provinsi lain ke Kabupaten Bandung, pihaknya tidak bisa menjelaskan lantaran Disdukcapil hanya mencatat data saja.

“Kita tugasnya hanya menghitung administrasi saja, tidak menganalisis penduduknya, karena bukan ranahnya. Alasan pindah itu masuk kategori analisis kependudukan, apakah aksesibilitas, atau ada pekerjaan lain, ada saudara, kita tidak melakukan analisis profil,” pungkasnya.

(Vil/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Patrick Kluivert
Patrick Kluivert Asik Joget Bali, Netizen: "Tarian Pembawa 3 Poin!"
Pembacokan pegawai kejagung
Pegawai Kejagung yang Dibacok di Depok, Diduga Korban Begal
kasus covid-19
Kemenkes: 7 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Indonesia
masuk sekolah jam 6 pagi
KDM Buat Kebijakan Anak Sekolah Masuk Jam 6 Pagi, Bagaimana Konsepnya?
Biarawati Main Bola
Kocak! Biarawati Main Bola di Lapangan, Netizen Sebut Siap Sparing Lawan MU
Berita Lainnya

1

Aliansi Pedagang Desak Revitalisasi Pasar di Bandung: Pasar Kumuh Harus Segera Dibenahi

2

Polres Garut Tangkap Oknum Guru Ngaji, Diduga Cabuli 10 Anak di Cikajang

3

LPA Jabar Soroti Kebijakan Anak Sekolah Masuk jam 6 Pagi

4

Gunung Tangkuban Parahu Mengalami Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik

5

Jam Malam di Bandung Berlaku Hari Ini, Satpol PP dan Dishub Diterjunkan!
Headline
update jumlah Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon - Instagram BPBD Jabar
Update Jumlah Korban Tewas Longsor Gunung Kuda Cirebon, 4 Masih Hilang
porsche tabrak rush
Laju Kencang Mobil Porsche Tabrak Toyota Rush hingga Terbalik di Tol Surabaya-Gempol
jam malam bandung
Jam Malam di Bandung Berlaku Hari Ini, Satpol PP dan Dishub Diterjunkan!
ukuran rumah bersubsidi diperkecil
Duh, Ukuran Rumah Subsidi Akan Diperkecil?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.