BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan Gus Iqdam menegur seorang penjual es teh di pengajiannya menjadi viral.
Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan netizen, dengan sebagian besar setuju dengan Gus Iqdam, sementara yang lain mengkritik cara penyampaiannya.
Peristiwa ini menarik perhatian publik karena mengingatkan kita pada insiden serupa yang melibatkan Gus Miftah. Namun, apakah pendekatan Gus Iqdam dalam menangani situasi ini tepat? Mari kita bahas lebih lanjut.
Kronologi Kejadian
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan Gus Iqdam yang emosi kepada seorang penjual es teh yang dianggapnya terlalu mengganggu jamaah pengajian. Gus Iqdam menegur penjual tersebut dengan nada tinggi, bahkan menantangnya untuk berhenti berjualan jika diberi uang sebesar Rp 500.000.
“Sudah to pak, penjual minuman itu lho. Gak usah gaya. Terus kamu itu kenapa? Tak beli sekarang Rp 500 ribu sampai kiamat gak usah jualan lagi,” kata Gus Iqdam langsung menjadi sorotan.
Gus Iqdam berpendapat bahwa penjual es teh tersebut terlalu berlebihan dan mengganggu konsentrasi jamaah yang sedang mengikuti pengajian. Ia juga menyoroti waktu berjualan penjual tersebut yang berlangsung sejak sore hari hingga mengganggu jalannya pengajian.
BACA JUGA : Gus Iqdam Kritik Tajam Takmir Masjid yang Larang Orang Tidur di Masjid!
“Bukan gitu, kamu itu berlebihan. Caper ya caper. Tapi waktunya ngaji juga kok ya jualan terus,” ujar Gus Iqdam.
Peristiwa ini memicu reaksi beragam dari netizen. Banyak yang mendukung Gus Iqdam, berpendapat bahwa penjual es teh memang sering mengganggu jamaah pengajian.
Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik cara Gus Iqdam menegur penjual tersebut, menganggapnya terlalu arogan dan sombong.
Netizen mempertanyakan apakah cara tersebut merupakan pendekatan yang tepat, mengingat keduanya sama-sama mencari nafkah.
(Hafidah Rismayanti/Aak)