BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jumlah korban dugaan keracunan massal akibat konsumsi makanan MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, kembali bertambah. Hingga Selasa (23/9/2025) total korban yang dilaporkan mencapai 369 orang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan membenarkan perkembangan tersebut. Menurutnya, korban terdiri dari siswa berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD, MTs, SMP hingga SMK.
“Data terakhir, jumlah korban sementara mencapai 369 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 112 orang masih menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, sementara 257 orang sudah membaik dan diperbolehkan pulang,” ujar Hendra, Selasa (23/9/2025).
Rincian korban yang masih dirawat antara lain dua orang di Poned Puskesmas Cipongkor, 15 orang di Posko Kecamatan Cipongkor, 29 orang di RSUD Cililin, 44 orang di RS Permata, serta 22 orang di RSIA Anugrah.
Sementara itu, penanganan medis darurat masih dipusatkan di beberapa lokasi. Puskesmas Cipongkor menangani 116 orang, sedangkan Posko Kecamatan Cipongkor menampung 252 orang.
Hendra menegaskan, Polda Jabar bersama dinas terkait terus melakukan langkah penyelidikan untuk memastikan sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini.
Baca Juga:
Imbas Keracunan MBG, Kepala BGN Setop Sementara SPPG di Cipongkor
346 Anak Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat, Ada Siswa Paud
“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Fokus utama saat ini adalah penanganan medis korban. Untuk penyelidikan, tim sudah bergerak melakukan penelusuran terkait makanan yang diduga menjadi penyebab,” katanya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyorot manajemen waktu masak dari dapur umum atau SPPG dalam peristiwa pelajar keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (22/9/2025).
Sejauh ini diketahui dugaan sementara penyebab 352 pelajar dari PAUD-SMK di Cipongkor keracunan karena menu ayam kecap yang sudah basi.
Namun, hal ini sendiri masih belum bisa dipastikan karena Dinkes KBB masih melakukan uji laboratorium dari sampel muntahan para murid.
(Anisa Kholifatul Jannah)